Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Perburuan Sampai ke Afghanistan

22 November 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang dosen di Yogyakarta kecewa berat. Ia telah menyisir toko-toko buku yang ada di kota itu, satu per satu. Tapi tak satu pun menjual buku Negara Tuhan, the Thematic Encyclopaedia, buku yang sudah diluncurkan pada 13 Oktober silam dan sangat diinginkannya. Apa, sih, istimewanya buku itu?

Buku setebal hampir 1.000 halaman itu berisi cerita tentang hubungan Al-Qaidah dan Jamaah Islamiyah (JI) dengan Majelis Mujahidin Indonesia, yang dipimpin Abu Bakar Ba'asyir. Ulama dari Pesantren Ngruki, Jawa Tengah, ini sedang diadili untuk kedua kalinya dengan tuduhan terorisme. JI adalah organisasi yang selalu dikaitkan dengan aksi terorisme di wilayah Asia Tenggara, tapi hingga saat ini keberadaan JI pada sementara orang masih merupakan tanda tanya besar.

Sebaliknya, Agus Maftuh Abegebriel, 48 tahun, salah seorang penulis buku ini, yakin tentang keberadaan JI. "JI itu berwujud dan sangat jelas. Struktur organisasinya jelas, tujuannya jelas," ujar ayah tiga anak ini. Agus tak main-main. Ia membuktikan pernyataannya dengan segepok dokumen JI, yang sebagian ia lampirkan dalam buku itu. Menurut Agus, dokumen itu yang menjelaskan keterlibatan Ba'asyir dalam JI. Dalam dokumen itu juga ada soal pelatihan militer, dari penggunaan senjata, teknik infanteri, hingga pelatihan pengeboman. "Tapi saya tidak mengatakan bahwa Abu Bakar Ba'asyir dan JI terlibat dalam serangkaian bom yang terjadi akhir-akhir ini," kilahnya.

Satu setengah tahun, Agus berburu dokumen ke Pesantren Tenggulun di Lamongan, Jawa Timur, ke Singapura, Malaysia, Filipina, Pakistan, Afganistan, Arab Saudi, dan Australia. Prosesnya sering berbelok-belok dengan cara melobi tokoh tertentu hingga lewat tangan ketiga. Ia mengaku sering memperoleh dokumen dari anggota JI yang berkhianat, semisal dokumen tentang pelatihan pengeboman.

Sosiolog Abdul Munir Mulkhan, misalnya, meragukan kesahihan sang dokumen: mungkin asli, mungkin titipan, bahkan dibuat oleh tukang. Tapi Agus sangat yakin. Lebih jauh, ia bahkan menyimpulkan: dokumen itu dibuat oleh satu tangan yang sama. Ia mencontohkan dokumen PUPJI (Pedoman Umum Perjuangan Al-Jamaah Al-Islamiyah), Sisbinter (Sistem Pembinaan Teritorial), dan PMIMADA (Pedoman Mengamalkan Islam Menurut Al-Quran dan As-Sunnah), yang ditulis dalam warna yang sama, bentuk huruf yang sama. "Saya yakin komputer yang dipakai juga satu dan itu dibuat sebelum tahun 1997. Sebab, jenis huruf Arab yang miring ke kiri hanya ada pada Microsoft Office sebelum tahun 1997," katanya.

Agus juga mengandalkan pengetahuannya meneliti keaslian hadis yang kemudian dia gunakan untuk menguji autentisitas dokumen JI temuannya. Ia memang lulusan jurusan tafsir hadis di Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan hingga kini mengajar di almamaternya.

Selain itu, ia mengaku menyelenggarakan uji sahih hasil penelitiannya lewat pertemuan 175 sarjana muslim (Moslem scholars congress) di salah satu hotel di Yogyakarta pada 13 Juni 2004. Mereka yang hadir bergelar profesor, doktor, master, maupun kiai haji yang ahli dalam bidang ilmu tafsir, hadis, fikih, ilmu sosial, dan filsafat. Tapi Achmad Malik Madany, M.A., Dekan Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, membantah pertemuan tersebut meneliti kebenaran dokumen dalam buku itu. "Autentik-tidaknya soal dokumen, harus diteliti lebih jauh," katanya.

RFX, Syaiful Amin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus