Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan SM Entertainment didirikan oleh Lee Soo Man pada 14 Februari 1995. Mulanya, SM Entertainment terbentuk sebagai SM Studio. Beroperasi sebagai label rekaman, agensi artis, perusahaan produk musik, manajemen acara, produksi konser, dan penerbit lagu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SM Entertainment terus berkembang menjadi perusahaan pertama di industri ini yang memperkenalkan sistem casting, pelatihan, produksi, dan manajemen yang sistematis. Perusahaan ini juga telah menemukan konten unik karena bisa dengan tepat memenuhi tuntutan di bidang musik dan tren budaya populer.
Perkembangan SM Entertainment
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1997, SM Entertainment menjadi perusahaan industri hiburan Korea yang memasuki pasar luar negeri. Saat itu boleh dibilang perusahaan ini pemimpin Hallyu atau Gelombang Korea.
SM Entertainment memasuki pasar global menggunakan strategi global dan lokal melalui teknologi budaya dan telah menjadi perusahaan hiburan terkemuka di Asia. SM Entertainment telah berpijak di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa sambil mempertahankan basisnya di Asia.
Perusahaan ini juga berhasil meningkatkan merek nasional Korea dan mendorong pertumbuhan industri hiburan dan budaya populer. SM Entertainment mempromosikan budaya unik Korea melalui K-Pop, alfabet Korea, dan masakan Korea, melalui konten Made by SM di seluruh dunia.
Desain logo SM Entertainment dibuat bukan semata bentuk. Tapi nilainya, seperti unsur merah mudah dipilih karena memiliki kesan yang mendalam. Merah muda dimaknai seperi cinta, kehangatan, kebersamaan, dan tanggal berdirinya SM Entertainment pada 14 Februari yang tepat dengan hari Valentine. Harapan ini tak hanya untuk para artisnya, tapi juga harapan untuk pegawai agar memiliki kehangatan dan kebersamaan.
SM Entertainment mencoba berkembang di beberapa negara dengan menjalin kerja sama. Salah satunya SM Entertainment menandatangani perjanjian dengan IPP Group, perusahaan ritel dan gaya hidup di Vietnam. SM juga menjalin kerja sama dengan Thailand, Jepang, Amerika Serikat, dan Indonesia.
HYBE akuisisi saham SM Entertainment
HYBE telah menandatangani kesepakatan dengan pendiri SM Entertaiment, Lee Soo Man yang akan menjadikannya pemegang saham terbesar perusahaan. HYBE yang didirikan oleh Bang Si Hyuk, secara resmi mengakuisisi 14,8 persen saham SM Entertainment dari Lee Soo Man seharga 422,8 miliar won atau sekitar Rp5 triliun.
"Kesepakatan itu bertujuan untuk memperkuat daya saing (HYBE) di pasar K-pop dan menciptakan efek sinergi," kata HYBE dalam pengajuan tersebut, dikutip dari Yonhap.
Pilihan Editor: Jadi yang Terbesar, HYBE Akuisisi Saham SM Entertainment dari Lee Soo Man Senilai Rp 5 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.