Film-film Perjuangan Perempuan Melawan Diskriminasi

FILM The Six Triple Eight memberikan gambaran nyata sisi lain tentang Perang Dunia II yang mengerikan. Layaknya sinema perang, film karya sutradara Tyrel Perry itu menyuguhkan cerita di balik pertempuran.

Namun, di sisi lain, film yang tayang di platform streaming Netflix itu membawa cerita lebih unik. Berdurasi 127 menit, film itu mengisahkan perjuangan pasukan perempuan kulit hitam yang bertugas menyelesaikan problem mandeknya pengiriman surat dari prajurit di medan perang.

Selain berjibaku di belakang garis pertempuran, para perempuan di detasemen 6888th itu harus berjuang melawan diskriminasi. Ya, para perempuan kulit hitam itu mendapat perlakuan diskriminatif dari atasan, rekan kerja, sampai lingkungan pertempuran. 

Berbicara tentang perjuangan perempuan melawan diskriminasi, sejatinya The Six Triple Eight bukan satu-satunya. Beberapa produsen sinema dari Hollywood, Bollywood, bahkan Indonesia telah merilis sejumlah film tentang perjuangan perempuan. Tak asal bikin, film-film tersebut bahkan punya kualitas di atas rata-rata. 

Seperti film Hidden Figures (2016) dan Frida (2002) bikinan Hollywood. Lalu ada Gangubai Kathiawadi, film produksi Bollywood yang dirilis tiga tahun lalu. Dari dalam negeri ada film-film jempolan, seperti Tjoet Nja' Dhien dan Sokola Rimba, yang menggambarkan perjuangan hebat seorang perempuan. Berikut ini film-film tentang perjuangan perempuan yang menarik untuk Anda nikmati. 

Gangubai Kathiawadi

Gangubai Kathiawadi (2022)

Film ini bercerita tentang perempuan muda bernama Ganga Kathiawadi dari keluarga terpandang, tapi punya nasib nahas. Ia dijadikan pelacur oleh suaminya. Dalam diam, ia melawan. Ia berubah menjadi pemilik bordil sukses. Ia tak memaksa perempuan menjadi pelacur. Ia memperjuangkan hak dan mengadvokasi para pelacur. 

Hidden Figures (2016)

Film ini bercerita tentang tiga perempuan kulit hitam bernama Mary Jackson, Dorothy Vaughan, dan Katherine Goble, yang mengalami diskriminasi warna kulit. Ketiga perempuan genius matematika itu mendapat hambatan di lingkungan kerja. Ketiganya membuktikan diri menjadi aktor di balik layar dari upaya Amerika Serikat mengorbitkan manusia ke luar angkasa. 

Frida (2002)

Film ini merupakan biografi pelukis perempuan Meksiko, Frida Kahlo (1907-1954). Film ini tidak hanya menceritakan karier Frida sebagai seniman, tapi juga kisah cintanya. Termasuk pernikahannya dengan Diego Rivera hingga perselingkuhannya dengan tokoh besar Revolusi Rusia, Leon Trosky, yang mendapat suaka politik di Meksiko.