Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nobel memberikan anugerah Nobel Sastra 2024 kepada penulis asal Korea Selatan, Han Kang. Han dikenal dengan fiksi eksperimental dan karya-karyanya yang membahas kapasitas manusia untuk melakukan kekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa politik di Gwangju pada masa kecil Han telah menginspirasi karyanya. Dia pun sering disebut sebagai penulis karya eksperimental dengan metafora. Han dalam karyanya banyak mengangkat tema-tema seperti kekerasan, kesedihan, dan patriarki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Spektrum kemanusiaan yang luas, yang membentang dari yang agung hingga yang brutal, bagi saya telah menjadi pekerjaan rumah yang sulit sejak saya masih kecil. Bisa dibilang bahwa buku-buku saya adalah variasi dari tema kekerasan manusia ini," kata Han dalam sebuah wawancara dengan The White Review pada 2016,
Sederet karya sastra Han Kang
1. The Vegetarian
The Vegetarian terbit pertama kali pada 2007. Novel tersebut menceritakan konsekuensi mengerikan yang dihadapi sang protagonis, Yeong-hye, setelah menolak kebiasaan makan yang berlaku. Beberapa kritikus menafsirkan pemberontakan protagonis dan respons keluarganya sebagai metafora pemberontakan kolonial dan kekerasan imperialisme.
Novel yang mengangkat nama Han ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 2015. The Vegtarian juga menjadi novel pertamanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan memenangkan International Booker Prize pada 2016.
2. Greek Lessons
Pada 2011, Han menerbitkan Greek Lessons yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 2023. Greek Lessons merupakan sebuah eksplorasi kesedihan dan dampaknya terhadap bahasa. Novel ini menampilkan dua narator yang tidak disebutkan namanya, seorang pria yang kehilangan kemampuannya untuk melihat dan seorang wanita yang kehilangan kemampuannya untuk berbicara.
3. The White Book
Dalam The White Book, Han menggunakan narasi orang pertama yang terfragmentasi untuk memuji saudara perempuan seorang wanita yang tidak disebutkan namanya yang meninggal kurang dari dua jam setelah dilahirkan. Dipuji karena kekuatannya yang menghantui, novel ini menjadi finalis International Booker Prize 2018.
4. Human Acts
Novel Han lainnya adalah Human Acts, yang menceritakan kenangannya tentang Pemberontakan Gwangju. Buku ini memenangkan Penghargaan Manhae untuk Sastra.
5. We Do Not Part
We Do Not Part adalah sebuah karya fiksi sejarah yang berpusat pada dampak pembantaian yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan selama pemberontakan di Pulau Jeju pada 1940-an. Novel ini akan diterbitkan dalam bahasa Inggris pada 2025.
BRITANNICA
Pilihan Editor: Mengenal Han Kang, Perempuan Asia Pertama Penerima Nobel Sastra