Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Reaksi Ryu Seung Ryong dan Kal So Won Soal Adaptasi Miracle in Cell No. 7 Dibuat Sekuel

Para pemeran film orisinal Miracle in Cell No. 7, yakni Ryu Seung Ryong dan Kal So Won menanggapi sekuel dari film adaptasi di Indonesia.

21 Desember 2024 | 17.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktor Ryu Seung Ryong (kanan) dan Kal So Won, pemeran film Miracle in Cell No. 7 versi asli (Korea Selatan) saat ditemui dalam acara gala dinner di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat malam, 20 Desember 2024. TEMPO/Jasmine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekuel adaptasi film Miracle in Cell No. 7, yang berjudul 2nd Miracle in Cell No. 7, mendapat sambutan istimewa dari para pemeran versi Korea Selatan. Dalam acara gala dinner di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta, pada Jumat malam, 20 Desember 2024, Ryu Seung Ryong dan Kal So Won mengungkapkan kebahagiaan mereka atas inisiatif Indonesia melanjutkan cerita dari film tersebut.

Tanggapan Ryu Seung Ryong Soal 2nd Miracle in Cell No. 7

Ryu Seung Ryong, pemeran Lee Yong Gu dalam versi orisinal tak menyangka Indonesia mempunyai ketertarikan yang sangat besar untuk membuat sekuel film tersebut,“Saya sangat terkejut ketika mendengar bahwa Indonesia membuat sekuel ini,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aktor peraih Baeksang Arts Award Grand Prize in Film itu juga mengatakan bahwa ia tak sabar untuk menyaksikan 2nd Miracle in Cell No. 7. “Kemarin saya ditunjukkan trailernya, saya langsung menangis. Saya tidak sabar untuk menontonnya,” kata dia menambahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kal So Won yang dulu memerankan Ye Seung kecil, juga menyampaikan perasaan serupa. Ia mengaku terkejut sekaligus bersyukur ketika mendengar kabar tentang sekuel Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia. “Pertama kali mendengarnya saya juga terkejut dan sangat merasa bersyukur, berterima kasih,” ungkapnya.

Aktris kelahiran 2006 itu merasa antusias dan penasaran dengan jalan ceritanya, terutama perjalanan Kartika kecil. “Setelah menjadi Kartika besar, di tengah-tengah prosesnya itu apa sih yang terjadi?” ujarnya.

Cerita yang Universal dan Hubungan Ayah-Anak

Poster film 2nd Miracle in Cell No. 7. Foto: Falcon Pictures.

Miracle in Cell No. 7 telah menyentuh jutaan hati penonton, termasuk di Indonesia. Ryu Seung Ryong juga menjelaskan kekuatan emosional film ini terletak pada kedekatannya dengan hubungan universal antara ayah dan anak. “Baik di cerita negara manapun, itu semuanya masih ada sosok ayah, sosok anak, sehingga ceritanya sangat dekat dan itu sangat mengharukan,” tuturnya.

Sementara itu, Kal So Won merenungkan dampak emosional film tersebut terhadap dirinya. Ia mengaku bahwa saat pertama kali membintangi film ini pada 2013, ia belum sepenuhnya memahami perhatian yang diterimanya. "Namun, setelah dewasa, saya menyadari betapa besarnya perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada saya," tuturtnya. Pengalaman itu, bagi dia, menjadi kenangan tak tergantikan yang terus ia syukuri hingga kini.

Kesuksesan Adaptasi Miracle in Cell No. 7

Sebelumnya, film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia pada 2022 mencetak sejarah dengan 5,85 juta penonton, menjadikannya film lokal terlaris kelima sepanjang masa di Indonesia. Sutradara Herwin Novianto kini melanjutkan langkah besar tersebut melalui sekuel yang berjudul 2nd Miracle in Cell No. 7. Ia menggantikan Hanung Bramantyo yang menggarap remake film pertama.

Teaser film 2nd Miracle in Cell No. 7 yang dirilis pada Asian Contents and Film Market (ACFM) di Busan, Korea Selatan, 5 Oktober 2024, menjadi sorotan berbagai media internasional. Sejumlah pemain di film pertama juga akan kembali membintangi sekuel ini. Mereka adalah Graciella Abigail, Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Indro Warkop, Tora Sudiro, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Bryan Domani, dan lainnya. Film ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 25 Desember 2024.

2nd Miracle in Cell No. 7 melanjutkan kisah Kartika, putri dari Dodo, yang sebelumnya diperankan oleh Graciella Abigail. Dua tahun setelah Dodo dieksekusi, Kartika tinggal bersama Hendro dan Linda, namun tetap sering menyelinap ke sel nomor 7 untuk bertemu dengan para narapidana yang dulu menjadi keluarga kedua baginya. Mereka bersepakat untuk menyembunyikan fakta menyakitkan bahwa Dodo telah tiada demi melindungi hati Kartika.

Konflik memuncak ketika Hendro memutuskan untuk mengadopsi Kartika, namun rencana ini mendapat tentangan dari Kepala Dinas Sosial. Hendro bersama para napi sel nomor 7 berjuang dengan cara mereka untuk memperjuangkan keadilan. Film ini tetap mengusung esensi emosional dari kisah aslinya, tentang Dodo, seorang laki-laki dengan disabilitas mental yang dituduh membunuh dan dipenjara.

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus