Rehal-gunawan mohamad

JALUR BARU SESUDAH RUNTUHNYA EKONOMI TERPIMPIN (The Leader, the Man and the Gun) Seminar KAMI Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1966 Penerbit: Sinar Harapan, 1984 BUKU yang sangat penting (meskipun judulnya tidak enak). Dari seminar yang diadakan 19 tahun yang lalu ini, tampak buah pikiran para cendekiawan kita scbagai kribk terhadap keadaan ekonomi (juga sosial) masa Demokrasi Terpimpin. Para pembaca cendekiawan yang tak mengalami masa itu akan lebih punya perspektif sejarah dalam menilai keadaan ekonomi kita kini. Kebanyakan para pengecam garis ekonomi kita sekarang, betapapun isinya tak sepenuhnya keliru, laimnya melupakan harapan-harapan yang tumbuh 20 tahun yang lalu, juga kekecewaan-kekecewaan orang masa itu. Yang juga penting dilihat ialah bahwa ternyata ada hal-hal yang dulu dikritik - umumnya dengan nada berhati-hati, maklum Bung Karno masih cukup kukuh kekuasaannya waktu itu - ternyata kini "agak ganjil' untuk dikemukakan lagi. Misalnya, ucapan Widjojo Nitisastro, yang kemudian jadi arsitek pembangunan ekonomi Orde Baru. Juga Emil Salim. WidjojO, seraya mengingatkan bahwa cendekiawan tak boleh jadi orang yang "menjual otaknya", menyerukan agar orang universitas sabar bila dianggap sebagai trouble maker. Emil Salim, yang bicara soal ekonomi Pancasila (jauh sebelum Mubyarto) menyatakan perlunya "kelembagaan massa" guna mengontrol tindakan ekonomi aparat negara. Goenawan Mohammad