MALAPETAKA TERBESAR DALAM SEJARAH ISLAM Oleh: Taha Husain Penerbit: PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1985, 674 halaman PERANG Iran-Irak, perang antar-Muslim di Libanon, gerakan teror di Mesir, dan lain sebagainya mungkin sebagai akibat rentetan panjang sejarah Islam sendiri. Seperti diuraikan dalam buku ini, setelah Nabi Muhammad wafat, Islam seperti kehilangan tokoh pemersatu. Karena itu, setelah Nabi wafat, muncul intrik politik, kesukuan, dan penentangan terhadap ajaran Islam. Abu Bakar memang berhasil memadamkan penentangan ajaran ini. Tapi, seperti kesukuan, yang benihnya sangat dasar, sulit dipadamkan. Intrik lain adalah intrik dalam kelompok Muhajirin sendiri - dalam hal ini Ali, menantu Muhammad. Banyak sejarah menuturkan bahwa Ali begitu kaget dengan terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah, pada saat ia sedang sibuk mengurus jenazah Rasul. Umar yang menggantikan Abu Bakar juga berhasil membawa Islam menembus dunia Arab. Setelah Umar meninggal, tampil Usman, yang dihadapkan dengan persoalan umat yang makin beragam dan makin banyak tuntutannya. Ketika Usman meninggal, penggantinya Ali bin Ali Thalib, menantu Nabi yang sejak kekhalifahan pertama berdiri sebagai "oposan". Di sinilah kemudian percikan permusuhan yang kecil itu merambat menjadi perang besar antarkaum Muslimin sendiri. Buku ini menampilkan hal-hal yang menarik tentang sejarah Islam yang diselingi dengan analisa. Musthafa Helmy
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini