Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DUA penari bergulat di permukaan sungai. Mulut mereka menggigit masing-masing ujung seruas tali tambang yang terentang. Pergulatan membuat tali itu membelit kedua tubuh mereka. Saat ketukan kendang merapat dan jerit sinden makin merobek malam, para penari membebaskan diri dari tali, lalu bergerak liar. Mereka berjungkir balik, membenamkan kepala, dan berkali-kali menjatuhkan diri secara serampangan ke permukaan air. Percikan air berhamburan ke segala arah, seolah-olah turut dalam komposisi tarian itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo