Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SYIFA Safira Nuraisah alias Syifa Hadju boleh dibilang paket lengkap seorang selebritas. Dia bisa berakting, parasnya imut-imut, berbakat menyanyi pula—bahkan sudah punya rekaman lagu sendiri. Akun vlognya di YouTube pun lumayan populer. Pendeknya, perempuan 20 tahun kelahiran Jakarta ini salah satu aktris muda kesayangan warganet. Namun label dan bakat itu tak melekat pada Syifa saat ia memerankan Gina, remaja kelas tiga sekolah menengah atas, dalam film Sejuta Sayang Untuknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gina jauh dari lampu sorot publisitas dan ingar-bingar. Ia representasi anak muda Ibu Kota yang besar dalam keluarga pas-pasan, yang bahkan harus berutang untuk membeli gula pasir. Jangankan “nongkrong cantik” di mal atau kafe, telepon seluler pintar pun Gina tak punya. Saat banyak anak seumurannya kecanduan gawai, Gina hanya berbekal ponsel jadul. Ia pun kerepotan saat mesti berlatih ujian akhir sekolah yang berlangsung daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syifa Hadju beradu akting bersama Deddy Mizwar dalam Sejuta Sayang Untuknya. MD Entertaiment
Yang lebih memilukan, ibu Gina sudah tiada. Sedangkan ayahnya, Aktor Sagala (diperankan Deddy Mizwar), bersusah payah mengail duit sebagai aktor figuran. Gina sempat memprotes ayahnya yang memilih bekerja serabutan. Ia bahkan emoh kuliah karena tak ingin menjadi beban ayahnya. Namun sikap Gina itu ditentang Aktor, yang menginginkan putri semata wayangnya tersebut lulus sekolah dan kuliah. “Karakter Gina yang sekilas terlihat sederhana ini sebenarnya kompleks. Itu menjadi tantangan baru yang aku nikmati,” kata Syifa Hadju melalui panggilan telepon, Jumat, 11 Desember lalu.
Syifa memerankan Gina, anak SMA dengan segala kompleksitasnya baik di rumah maupun di sekolah, dengan begitu pas. Karakter ini tidak terlihat berlebihan walau latar belakang psikologis dan problem yang melingkarinya berat serta berlapis. Itu yang membuat tim juri memilih Syifa sebagai Aktris Utama Pilihan Tempo 2020.
Beradu akting dengan aktor kawakan seperti Deddy Mizwar pun Syifa tak terlihat grogi atau inferior. Menurut juri, ada kalanya pemain anyar tak mampu mengimbangi peran seniornya saat bermain dalam satu layar. Namun ini tak berlaku dalam Sejuta Sayang Untuknya. Syifa terlihat ikut mengarahkan Deddy untuk memenuhi kebutuhan cerita, dalam menumbuhkan keakraban yang tumbuh dari keluarga tak utuh.
Syifa mengincar peran Gina sejak awal mendapat tawaran casting. Dia menganggap skenarionya indah dan sudah punya bayangan sosok Gina yang hendak ia hidupkan dalam film yang tayang perdana di layanan video Disney+ Hotstar pada 23 Oktober lalu ini. Bahkan ia meminta kesempatan mengikuti casting ulang andai seleksi perdananya dianggap kurang mulus. Nyatanya, Syifa lolos tahap berikutnya dan terpilih. “Aku yakin kalau berhasil masuk ke karakter Gina akan berpengaruh bagus ke film secara keseluruhan, juga ke perkembangan aktingku,” ujarnya.
Menjadi lawan main aktor sekaliber Deddy Mizwar, Syifa mengungkapkan, dia beroleh dampak besar. Semula Syifa sudah mulai membangun chemistry dengan aktor lain yang terpilih memerankan Aktor Sagala. Belakangan, aktor itu digantikan Deddy. Namun Syifa ternyata tak mendapat banyak kesulitan untuk berbagi adegan dengan aktor 65 tahun itu. “Beliau bilang sangat mengandalkan aku di film ini. Aku disebut sebagai kuncinya, dan itu membuatku makin total mendalami peran sebagai Gina,” tuturnya.
Awalnya, tak mudah bagi Syifa untuk masuk ke pikiran Gina. Sementara Syifa sangat dekat dengan ibunya, Gina adalah seorang piatu. Yang lebih berat, Gina yang masih remaja mesti memendam laranya itu di depan ayahnya. Untuk latar belakang itu, Syifa membaca naskah berulang kali agar larut ke semesta Gina yang kelabu. Dia ingin menampilkan Gina sebagai anak perempuan yang sangat sayang kepada ayahnya, kuat menghadapi realitas, dan tidak menye-menye.
Syifa mengaku tak ada trik khusus yang ia terapkan untuk membangun ikatan anak-ayah dengan Deddy Mizwar. Keduanya hanya memperbanyak latihan sebelum syuting, termasuk untuk adegan debat mereka di makam. Adegan Gina beradu pendapat dengan ayahnya di makam penting karena mewakili kehadiran sang ibu di tengah keduanya. Gina dan ayahnya sama-sama menunjukkan rasa sayang tanpa banyak kata.
Adapun untuk adegan pamungkas, saat Gina berpidato di sekolah, Syifa mengaku tak berlatih khusus. Sebab, emosinya sudah tertata sejak mendalami sosok Gina puluhan hari sebelumnya. Karena itu, ketika syuting dimulai, ia lancar saja memuntahkan emosi Gina yang meledak mengisahkan ayahnya. Pengambilan gambar adegan itu hanya berlangsung sekali.
“Saat adegan itu, rasanya yang bicara bukan Syifa, tapi betul-betul Gina. Mungkin karena aku sangat terbawa emotional bonding Gina dengan Aktor yang sangat kuat,” ucapnya. “Tapi sebenarnya H-1 sebelum syuting aku enggak bisa tidur setelah membaca naskah bagian pidato itu,” katanya, lalu tertawa.
Syifa Hadju dalam Sejuta Sayang Untuknya. MD Entertaiment
Kiprah Syifa di industri hiburan dimulai dari dunia iklan saat ia masih berusia sekolah menengah pertama. Setelah itu, ia tampil dalam sinetron Bintang Jatuh, yang membuat namanya mulai dikenal. Syifa kemudian bermain dalam sejumlah sinetron lain, seperti Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love, walau bukan sebagai aktris utama. Ia juga mencicipi beragam judul film televisi hingga akhirnya menjajal layar lebar. “Aku bukan tipe orang yang ekspresif. Karena itu, saat berakting, aku senang karena bisa meletupkan emosiku,” tuturnya.
Berbagai peran sudah Syifa mainkan dalam film. Ia pernah menjadi seorang bisu dalam Selebgram, perempuan Jawa dalam Ayat-ayat Cinta 2, remaja yang mengalami perundungan di SMA dalam Bebas, hingga akhirnya mendapat peran utama dalam film romansa The Way I Love You. Saat ini ia tengah dalam proses pembacaan naskah untuk sebuah proyek film digital. Di sela kegiatan sebagai aktris, Syifa juga konsisten sebagai penyanyi. Sementara biasanya menyanyikan ulang lagu orang lain, pada Oktober lalu ia merilis single sendiri: “Setia atau Bodoh”.
Syifa mengungkapkan, mumpung masih muda, ia ingin menjajal peran seberagam mungkin. “Ke depan, aku mau peran yang lebih menantang. Peran Gina kuharap menjadi pintu yang membukakan untukku banyak peran yang lebih menantang,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo