Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut beberapa film Indonesia yang juga diangkat dari kisah nyata tragis dari para tokohnya.

18 Mei 2024 | 08.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Beberapa adegan di Film Vina: Sebelum 7. Foto: Instagram/@finasebelum7harifilm.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Vina: Sebelum 7 Hari merupakan film horor terbaru yang tayang di bioskop Indonesia dan menjadi topik perbincangan. Pasalnya kisah tokoh Vina dankejadiannya merupakan kisah nyata yang terjadi di Cirebon pada 2016. Selain film ini, terdapat beberapa judul film Indonesia yang juga diangkat dari kisah tragis dari sosok sesungguhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesuai dengan judulnya, Vina: Sebelum 7 Hari diangkat dari kematian tragis yang menimpa seorang gadis bernama Vina dan Eky, kekasihnya, mereka dibunuh oleh sejumlah anggota geng motor di Cirebon yang sempat viral pada 2016.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihak polisi telah menangkap 8 dari 11 pelaku yang melakukan penyiksaan serta pemerkosaan hingga menyebabkan Vina dan kekasihnya meninggal dunia. Namun tiga pelaku lainnya masih dinyatakan buron hingga kini. Selama tiga hari penayangannya, Vina: Sebelum 7 Hari berhasil meraih lebih dari 1 juta penonton. 

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, berikut merupakan beberapa film yang diangkat dari kisah nyata :

1. Untuk Angeline

Film Untuk Angeline diangkat berdasarkan kisah nyata meninggalnya seorang gadis cantik berusia 8 tahun di tangan ibu angkatnya yang terjadi di Denpasar, Bali pada 2015 silam. 

Sutradara Jito Banyu membuat film ini pada 2016 berdasarkan sudut pandang orang tua kandung Angeline. Berawal dari ibu dan bapak kandung Angeline yang tidak mampu membayar persalinan Angeline hingga dia diasuh oleh orang lain sejak ia dilahirkan.

John yang merupakan ayah angkat Angeline sangat menyayanginya namun ia mendadak  meninggal dunia karena serangan jantung. Sejak saat itu, Angeline pun diasuh oleh istrinya namun dengan cara yang salah dimana Angeline selalu dianiyaya.  

Suatu hari Angeline dinyatakan hilang dan fotonya tersebar luas di internet hingga banyak masyarakat yang menaruh perhatian pada kasus Angeline. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan Angeline telah dibunuh oleh ibu angkatnya dan barulah saat itu Midah (orang tua kandung) Angeline dapat menemui anaknya namun dalam keadaan sudah tidak bernyawa. 

Arie Hanggara. youtube.com

2. Arie Hanggara

Arie Hanggara merupakan film yang diangkat dari kisah nyata. Pada 8 November 1984,seorang anak bernama Arie Hanggara meninggal secara tragis setelah mengalami penyiksaan yang kejam dari ayahnya, Machtino, dan ibu tirinya, Santi.

Film ini dirilis setahun setelah kejadian, tepatnya pada 1985 dan digarap oleh PT Tobali Indah Film serta sempat dinyatakan sebagai salah satu film terlaris pada masanya.

3. Tragedi Bintaro

Tragedi Bintaro terjadi pada 19 Oktober 1987, menjadi salah satu kecelakaan kereta api terburuk dalamdalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Peristiwa tragis ini merenggut nyawa lebih dari 150 orang. 

Film Tragedi Bintaro merupakan salah satu bentuk adaptasi peristiwa tabrakan kereta api di Bintaro. Dikutip dari Indonesian Film Center, film ini mengangkat kisah nyata tentang Minah, seorang nenek yang tinggal bersama lima cucunya di daerah padat Jakarta.

Minah berencana membawa cucunya pindah ke desa karena tidak sanggup lagi menanggung beban hidup di kota. Namun hal tersebut tidak dapat diwujudkan karena kecelakaan kereta api yang merenggut nyawa Minah beserta empat cucunya. 

Perawan Desa (Sum Kuning). wikipedia.org

4. Perawan Desa (Sum Kuning) 

Film Perawan Desa mengisahkan tentang Sum Kuning (Yati Surachman) seorang gadis belia penjual telur yang cantik dari Godean, Yogyakarta. Pada 1970, ia diperkosa oleh anak seorang tokoh masyarakat dan beberapa temannya. 

Dilansir dari Indonesian Film Center, Dalam pemeriksaan polisi keadaan justru berbalik menyulitkan Sum. Karena paksaan, Sum terpaksa mengaku bahwa dirinya yang ingin mencari popularitas.

Dalam persidangan barulah fakta-fakta yang sebenarnya mulai terungkap. Film ini disutradarai oleh Frank Rorimpandey dan dibintangi oleh Yati Surachman serta Hendra Cipta

NI MADE SUKMASARI | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | ACHMAD HANIF IMADUDDIN | PUTRI SAFIRA PITALOKA | PUTRI ADITYOWATI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus