Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Pusat Seni di Bekas Pabrik Semen Indarung

Pabrik semen tua Indarung I jadi tempat berkesenian alternatif di Padang. Menggerakkan seniman lokal di lokasi baru.

16 Juli 2023 | 00.00 WIB

Penampilan seni musik tradisional rabab di bawah kiln Pabrik Indarung I, di kawasan PT Semen Padang, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, 5 Juli 2023. Fachri Hamzah
Perbesar
Penampilan seni musik tradisional rabab di bawah kiln Pabrik Indarung I, di kawasan PT Semen Padang, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, 5 Juli 2023. Fachri Hamzah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Perhelatan alek nagari di Padang.

  • Digelar di bekas pabrik semen tua Indarung I.

  • Menjadi tempat alternatif berkesenian.

HUJAN belum jua mereda sejak dinihari, tapi tak menyurutkan semangat segenap panitia dan hadirin di antara bangunan tua yang mulai keropos dimakan usia. Seekor kerbau besar telah disembelih saat hari masih gelap. Mesin-mesin giling berbentuk seperti bejana silindris yang sedikit miring horizontal bak tabung pipa raksasa peninggalan Belanda telah berhias dengan kain pelaminan khas Minangkabau. Semua alat musik pun sudah tertata rapi. Tapi kemudian panitia menutupinya dengan terpal agar tak basah oleh hujan. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Menjadikan Bekas Pabrik Semen Tempat Seni Alternatif"

Seno Joko Suyono

Seno Joko Suyono

Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus