Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Para seniman dari Devfto Studio di Ubud, Bali, menggelar pameran karya seni grafis bersama di Galeri Orbital Dago Bandung mulai 18 Desember 2024 hingga 18 Januari 2025 dengan judul Ink and Impression. Seniman pesertanya adalah Agung Pramana, Aryatama Nugraha, Devy Ferdianto, Dewa Made Johana, Goenawan Mohamad, Handy Saputra dan I Made Aswino Aji.
Pameran Tampilkan Karya Seniman dengan Beragam Teknik Cetak
Menurut pemilik galeri Rifky Effendy, para seniman menampilkan beragam teknik cetak, mulai dari intaglio tradisional, proses cetak tinggi, hingga pendekatan eksperimental seperti teknik dengan gumoil. Proses cetaknya memadukan unsur fotografi, lukisan, dan seni cetak grafis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Teknik ini memungkinkan seniman untuk menciptakan gambar yang kaya tekstur dan indah dengan kontrol artistik tingkat tinggi,” katanya, Rabu 18 Desember 2024. Teknik itu dikembangkan pada 1990-an oleh Karl Koenig, seorang fotografer, seniman, dan pendidik dari Amerika yang hidup pada 1924–2012.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agung Pramana menyuguhkan seri karya berjudul 'Unfinished Ornament' dengan teknik sablon di atas pelat aluminium berukuran 50 x 70 sentimeter. Seniman asal Bali itu menampilkan elemen berwarna cerah dengan pola ornamen yang rumit dan disusun secara simetris. Sementara karya berjudul 'Bond of Prayers' dan 'Preserving of Cultural Heritage' buatan Aryatama Nugraha, menggunakan media campuran yang menggabungkan teknik cyanotipe dan jahitan benang.
Karya grafis Devy Ferdianto berjudul Lines of Beauty I berukuran 20 x 20 sentimeter. Foto: Dok.Orbital.
Seniman Devy Ferdianto sekaligus pendiri Devfto Printmaking Institute pada 2021, menyajikan beberapa karya dengan beragam teknik cetak grafis, mulai dari sablon hingga teknik termutakhir dengan gumoil. Tema-tema karyanya banyak yang terkait dengan sejarah seni rupa dunia serta Indonesia.
Sedangkan kekaryaan seni grafis Dewa Made Johana menampilkan figur-figur berbaju adat Bali yang dikelilingi aneka warna cerah dan elemen bunga. “Karyanya mengeksplorasi hubungan antara identitas manusia dan alam,” ujar Rifky dalam ulasannya di katalog pameran.
GM Jelajahi Teknik Etsa, Litografi, Sablon
Goenawan Mohamad yang menjelajahi teknik etsa, litografi, sablon, dan penggabungannya, memajang lima karya. Judulnya seperti Alien, Ngaben, Potehi X, Srenggi, dan Anatman. Sementara Handy Saputra yang memadukan teknik sablon dan litografi menghasilkan komposisi yang ekspresif dan abstraksi. Adapun I Made Aswino Aji menggarap citra yang terkesan dinamis dengan berbagai elemen dan kombinasi bentuk abstrak dan figuratif.
Pilihan Editor: Pameran Yos Suprapto di Galeri Nasional Diberedel