Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Setelah kejadian rendra, bagaimana ?

Nomo koeswoyo, berpendapat bahwa kreativitas kini agak membaik, hanya saja kreativitas di musik mempunyai ikatan yang mengarah pada tuntutan komersiil. yang bernada protes akan tidak laku di pasaran. (ter)

20 Mei 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI masa "demokrasi terpimpin" dulu, empat bersaudara yang disebut Koes disekap di penjara Glodok, Jakarta Kota, selama tiga bulan. Kesalahannya: dituduh menyebarkan lagu yang terpengaruh The Beatles, yang waktu itu dicap "ngak-ngik-ngok". Mereka baru bebas dari Glodok, bersamaan dengan gagalnya Gerakan 30 September, dan datangnya "Orde Baru", yang waktu itu disambut sebagai pembebas dari pelbagai kekangan di bidang ilmu dan kesenian. Sejak zaman baru itu grup-grup penyanyi pop tumbuh subur, banyak yang jadi makmur, termasuk Koes Bersaudara yang kemudian jadi Koes Plus, dan lain-lain. Di masa kini nampaknya penyanyi dan musik pop yang komersiil memang maju, praktis tanpa hambatan dari badan-badan pemerintah -- barangkali karena isinya rata-rata jinak, kebanyakan tentang cinta. Bukan kebetulan jika Nomo Koeswoyo, salah satu dari Koes, kini mengatakan "Iklim kreatifitas agak mending sekarang." Katanya pula: "Bedanya, kreatifitas di musik kini punya ikatan yang memberat pada tuntutan komersiil, permintaan pasar. Lagu protes? Kalau semua pencipta lagu mengurusi protes, wah, kaset-kaset bakal banyak yang nggak laku. Kita ini 'kan golek pangan (cari makan). Mungkin saja dengan lagu protes itu Koes Bersaudara bisa populer. Tapi taruhan, deh, kasetnya pasti kurang laku. Saya lebih menyenangi stabilitas, dan karena itu juga saya tidak bikin lagu protes. Kalau toh masih ada yang ingin protes mbok ya lewat lembaga perwakilan rakyat. Sebagai orang Timur, kalau efek protes itu kurang baik, rasa risi itu kadang-kadang mengganggu juga. Kalau kami (Koes Bersaudara) diminta untuk melancarkan protes, saat yang tepat adalah dulu, ketika kami masih menyala-nyala."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus