Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Surealisme Roger Dean

Imajinasi Roger Dean sukses menjadi ikon Yes dalam rentang masa yang panjang.

30 April 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Membayangkan hubungan antara gambar-gambar di sampul album Yes dan lagu-lagunya menjadi keasyikan tersendiri bagi para penggemar band asal Inggris ini. Sampul dengan tema yang tak lazim, ditandai oleh gambar-gambar fantastis seperti mimpi berselancar di "dunia lain", ruang-ruang tak terbatas langit. Cakrawala jingga berpadu dengan gunung, salju, sungai, laut, awan, pulau terapung, burung, dan fantasi ganjil lainnya. Inilah yang disuguhkan Roger Dean, ilustrator hampir semua album Yes.

Cita rasa musik Yes yang berkomposisi rumit dan lirik penuh "kedalaman" sepertinya mengharuskan Dean menampilkan visualisasi yang berbeda dengan album rock pada umumnya. Dean mulai menangani sampul album Yes sejak album Fragile pada 1971. Berbeda dengan album sebelumnya, Time and a Word dan The Yes Album, yang bergaya foto studio, sampul album Fragile menggunakan teknik ilustrasi cat air. Album itu bercerita tentang sebuah planet kecil hijau nan subur tapi ditinggalkan oleh penduduknya. Mereka kabur dengan menggunakan sebuah wahana mirip perahu terbang. Ide fantastis seperti inilah yang terus diusung Dean pada album-album Yes berikutnya.

Siapakah Roger Dean? Dia lahir di Ashford, Kent, Inggris, pada 1944. Ia mendapat gelar diploma pada 1968 dari Royal College of Art. Dean awalnya desainer produk yang biasa merancang peralatan furnitur dan interior.

Awal kolaborasinya dengan para musikus adalah saat dia menggarap sampul album grup musik Gun pada 1968. Dilanjutkan dengan proyek album Sunshine Day dari Osibisa, sebuah grup musik Afro-Inggris, pada 1971. Karya sampul ini menyedot perhatian banyak orang, termasuk Jon Anderson, vokalis Yes, yang juga punya hobi melukis, sehingga pada akhir tahun itu Dean mulai menjalin kerja sama dengan Yes.

Selepas album Fragile, Yes dengan Dean makin erat. Album Close to the Edge, yang dirilis pada 1972, menjadi tonggak penting karena logo Yes pertama dimunculkan. Logo ini tak pernah berubah dan terus dipakai hingga kini. Selanjutnya, Dean menggarap album Yessongs, 1973; Tales from Topographic Oceans, 1974; Relayer, 1974; dan Yesterdays, 1975. Dalam proses merancang sampul, Dean banyak berkonsultasi dengan anggota band, terutama Jon Anderson.

Dean kerap menyerap pikiran-pikiran Anderson untuk menuangkannya kembali dalam kertas. Misalnya Tales from Topographic Oceans. Album ini berangkat dari refleksi Anderson. Seperti ditulis oleh David Watkinson dalam buku Yes: Perpetual Change, Anderson dalam kesehariannya tertarik pada gagasan spiritualis.

Coba simak lirik The Revealing Science of God, yang berkisah tentang suasana penuh cahaya bintang. Tak mengherankan jika sampul Tales from Topographic Oceans menampilkan sebuah panorama malam yang lengang, jagat hening dan terhampar begitu saja, tumpukan karang bersapih lumut; kerlip noktah bintang-bintang, dan ikan-ikan yang terbang dengan tenang.

Ada lagi yang menarik. Pada ilustrasi album Relayer, Dean mencoba menerjemahkan gagasan musik Yes yang terbilang rumit. Album ini memiliki tiga lagu: Sound Chaser, To be Over, dan nomor epik Gates of Delirium, yang berdurasi 22 menit. Diilhami oleh War and Peace karya Leo Tolstoy, lirik ini bercerita tentang kesia-siaan perang. Ada tiga bagian dalam lagu ini, yaitu I Prelude, II Battle, III Soon. Nah, pada bagian tengah, musik yang panjang "menggambarkan" pertempuran dengan irama berderap, melodi bela diri dan efek suara bentrok dengan harmoni disonan. Dean merespons melalui gambar lanskap tebing-tebing cadas dengan guratan tajam, dua prajurit berkuda melintas pulang dari medan laga, satu kuda tak bertuan pertanda sang tuan sudah tewas. Disaksikan sepasang ular perlambang kelicikan yang menyempal di antara bebatuan cadas.

Harus diakui, berkat Yes, nama Roger Dean melambung di antara musikus lainnya. Sepanjang 1970-1980-an, ia dipercaya menggarap desain sampul album supergrup Inggris lainnya, seperti Uriah Heep, Atomic Rooster, Budgie, dan Magna Carta. Kerja sama Dean dengan Yes sempat terhenti pada album Going for the One, 1977. Kala itu desain sampul album digarap oleh Hipgnosis, biro desain yang digawangi Storm Thorgerson. Yes "tergoda" oleh rancangan Thorgerson, yang menggarap album-album Pink Floyd dengan gaya surrealist photography.

Teknik foto montase adalah andalan Thorgerson untuk menampilkan imaji-imaji fantastis. Gaya ini dirasakan bisa memberi sentuhan modern pada tampilan sampul Yes. Tema album The One memang lebih kontemporer, bercerita tentang utopia, keterasingan, juga pencarian mistis seorang anak Adam dalam menyandingkan kepercayaan agamanya di tengah kesombongan materialistik. Visualisasi ditandai dengan foto montase laki-laki—bertelanjang tanpa busana—menatap gedung World Trade Centre, Century Plaza, di Los Angeles, sebagai simbol materialisme.

Sampul album Yes memang berwajah baru, tapi logo bergaya Celtic itu tetap dipertahankan. Inilah yang membuat Roger Dean gusar. Karakter logo dipandang terlalu klasik, tak cocok bila dipadukan dengan gaya visual fotografi modern.

Toh, Yes jalan terus dengan studio Hipgnosis. Album selanjutnya, Tormato, yang diluncurkan pada 1978, masih berteknik fotografi walau tidak berkonsep surealis. Lucunya, personel Yes kali ini tampil di sampul dalam. Mereka berpose—tampak seperti orang bodoh—dengan jaket kulit lengkap dengan kacamata hitam. Foto mereka dilempari tomat busuk.

Gaya jaket kulit hitam ini mengingatkan pada "atribut resmi" grup musik punk rock semacam Ramones, The Clash, atau Sex Pistols. Ya, konsep sampul Tormato memang diyakini sebagai perlawanan Yes terhadap musik punk rock yang saat itu begitu dominan di daratan Inggris. Kritikus musik Tim Jones mengungkapkan, secara sinis, Yes menyindir punk, yang telah melakukan "tindakan kriminal" terhadap musik.

Untuk kedua sampul album tersebut, Dean memberi kritik tajam bahwa itu bukanlah karya terbaik Storm Thorgerson. "Storm adalah desainer cemerlang dan teman baik saya, tapi apakah itu karya terbaiknya?" ucap Dean.

Album Drama pada 1980 kembali menyatukan Roger Dean dan Yes. Sayangnya, Jon Anderson justru hengkang dari grup. Sepeninggal Anderson, Dean kerap berdiskusi dengan Steve Howe, sang gitaris. Tampaknya chemistry di antara keduanya memang cocok. Saat Howe keluar dari Yes pada 1981 dan mendirikan grup band Asia, Dean langsung didaulat untuk membuat logo dan sampul albumnya. Jauh sebelum itu, pada 1975, Dean pun pernah menggarap album solo perdana Howe, Beginning.

Pada 1980 itu juga, karya Dean muncul di album kompilasi Yesshows. Lalu Classic Yes menyusul setahun kemudian. Yes mengeluarkan album 90125 pada 1983 dan Big Generator pada 1987. Namun kedua sampul album yang bercorak pop rock itu mengusung gaya tipografi. Alhasil, di sepanjang 1980-an, karya Dean lebih sering muncul di grup band lain. Memasuki era 1990, Yes balik masuk studio rekaman. Maka, dari 1991 hingga 2010, Dean kembali membuat tampilan spektakuler dalam album-album Yes, antara lain Union, Talk, dan The Ladder, serta beberapa album kompilasi, Yesyears, Yesstory, dan Keys to Ascension.

Album terakhir, Fly from Here, yang dirilis pada 2011, semakin meneguhkan bahwa Yes dan Roger Dean seperti tak terpisahkan. Lebih dari 20 album Yes dirancang oleh Dean, belum lagi produk visual lain, seperti suvenir dan dekorasi tata panggung. Tampaknya, citra yang tertanam selama 40 tahun sangatlah kuat untuk menyatakan bahwa Yes adalah Roger Dean, begitu pun sebaliknya, Roger Dean adalah Yes.

Gilang Rahadian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus