Last Resort
Sutradara : Paul Pavlikovski
Pemain : Dina Korzun, Artiom Strelnikov, Paddy Considine
Produksi : Shooting Gallery, Inggris, 2000
DIA berburu cinta ke ujung dunia. Dunia itu bernama London, sebuah tempat yang asing bagi Tanya (Dina Korzun), yang pergi bersama Artiom (Artiom Strelnikov), putranya yang berumur 10 tahun. Demi kekasihnya, dia rela meninggalkan negaranya untuk menghampiri tunangannya di London meski akhirnya ter-perangkap oleh prosedur imigrasi di negeri orang.
Perjalanan mencari cinta berbalik menjadi derita. Terhalang di bandar udara, Tanya bukan saja tak berhasil mencapai London, tapi malah digiring ke penampungan pengungsi di tepi pantai. Film ini memang berbingkai masa keruntuhan Uni Soviet, saat banyak bekas warga negaranya mencoba menyeberang ke Inggris untuk alasan politis ataupun ekonomi.
Maka, di kamp penampungan itu, Tanya hidup tanpa uang, paspor, kartu tanda penduduk, dan hak atas diri sendiri. Ternyata pacar sialan itu mengempaskannya. Film ini bukan dendang lagu cemen, tak hendak meratapi kegagalan dalam bercinta.
Sutradara Pavlikovski sangat berhasil memotret sisi kemanusiaan dari problem yang sebenarnya sangat politis. Masalah pengungsi dan imigran gelap yang biasanya menjadi menu berita televisi dan koran diterjemahkan menjadi kisah yang sangat manusiawi. Jalinan cinta dan belitan masalah ekonomi (yang membuat Tanya nyaris berpose bugil untuk sebuah situs porno) adalah kosmetik yang membuat film ini menarik sebagai sebuah hiburan. Tanpa perlu repot-repot memikirkan sisi politisnya.
Lewat sosok Tanya dan anaknya, penonton akan diantar ke sebuah persoalan besar yang dihadapi pemerintah dengan cara yang santai. Penonton juga diingatkan bahwa persoalan imigran bukan sekadar angka dan data, melainkan soal manusia. Semua bumbu itu diracik dengan sangat gurih oleh Pavlikovski. "Padahal aku cuma mencari cinta," kata Tanya kepada teman sepengungsian. Dan cinta itu ditemukan dalam kebebasannya sebagai manusia.
Andari Karina Anom
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini