Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Tangis kurdi

Ketika perang irak dinyatakan selesai. suku kurdi mengungsi dari kota kirkuk dan al-sulaymaniyah, irak utara. mereka bukan pemberontak, tapi penduduk sipil. banyak yg meninggal karena kelaparan.

11 Mei 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih Baik Mati, Daripada Kembali Sebagian besar suku Kurdi yang melarikan diri dari Kota Kirkuk dan Al-Sulaymaniyah, Irak Utara, bukan pemberontak tapi penduduk sipil. Lebih dari sejuta orang berusaha menyeberang ke Iran, sementara sekitar sejuta lagi tertahan di perbatasan Turki. Di daerah pegunungan (ketinggian 6.000 meter) yang tandus dan diselimuti salju, kekurangan makanan dan air menjadi masalah utama pengungsi. Letih dan ketakutan, air susu para ibu berhenti mengalir. Bantuan dari AS dan negara Barat pun, pada mulanya, seret. "Kami tidak ingin terlibat perang saudara di Irak," ujar Presiden Bush memberikan alasan. Tapi angka kematian yang terus meingkat, 1.000 jiwa setiap hari dan sebagian besar anak-anak, mendesak AS, Inggris, dan Prancis mengirimkan pasukannya ke Irak Utara, pekan lalu. Rencananya mereka di sana hanya untuk melindungi perkampungan pengungsi dari tentara Irak. Tapi akankah ada tempat bagi bangsa Kurdi di Irak? "Bila mereka memaksaku pulang, aku akan bunuh istri dan anakku dulu. Lalu aku pun akan mati," ujar seorang pengungsi. Teks: Yudhi Soerjoatmodjo Foto: AFP dan GAMMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus