Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Wanita Besi dengan Hati

Sebuah film di dunia mode dengan penampilan Meryl Streep yang bersinar.

18 September 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

THE DEVIL WEARS PRADA Sutradara: David Frankel Skenario: Aline Brosh McKenna Berdasarkan novel karya Lauren Weisberger Pemain: Meryl Streep, Anne Hathaway, Stanley Tucci Produksi: Fox 2000

New York adalah kota mode, gigantik, megah sekaligus keji. Lambang kekejian itu bernama Miranda Priestly. Begitu bayangannya saja yang muncul, maka seluruh isi kantor majalah mode terkemuka Runway langsung gemetar. Miranda Priestly (dimainkan dengan cemerlang oleh Meryl Streep) adalah pemimpin redaksi majalah mode terkemuka yang dianggap sebagai penentu kecenderungan mode yang akan dan tengah berlangsung di panggung internasional. Telunjuknya memiliki kesaktian tak tertandingkan. Miranda cukup menunjuk, maka sebuah celana Capri bisa saja menjadi mode dunia. Bibirnya menjadi pertanda. Jika dia cemberut, artinya dia tak berkenan dan seluruh koleksi segera dilempar ke gudang.

Di kantornya, beberapa menit sebelum dia melangkahkan kakinya yang berbalut sepatu Manolo Blahnik, seluruh tata ruang lengkap dengan isinya harus di tempat yang benar. Maka ketika malaikat maut pengisap kebahagiaan bernama Miranda itu tiba, yang pertama ia lakukan adalah melempar jas atau jaket dan tasnya ke atas meja asistennya dan merepet tentang agenda hari itu. Satu saja cacat yang ditemukannya, maka seluruh kantor dan dunia mode akan menderita oleh mulutnya yang tajam.

Film The Devil Wears Prada, yang diangkat dari novel laris karya Lauren Weisberger, ini menjadi melejit karena penulisnya jelas membuat gambaran Miranda sebagai personifikasi Anne Wintour, pemimpin redaksi majalah mode Vogue yang dikenal sangat berpengaruh, berkuasa, disegani, dan luar biasa perfeksionis.

Meryl Streep berhasil menjadi seorang yang keji tanpa harus menjerit atau bahkan mengangkat suaranya setinggi langit. Kalimat-kalimat yang keluar dari bibirnya yang mungil mengalir setajam pisau, tanpa emosi, tanpa rasa iba, apalagi kasih. Kepada Andrea Sachs, asistennya yang baru, Miranda memperkenalkan dunia bisnis mode yang sesungguhnya: elegan dan cantik di luar, serigala di dalam. Apakah Andrea, seorang lulusan ilmu jurnalistik dari Universitas Stanford itu, merelakan dirinya menjadi asisten yang sibuk menyediakan kopi, berlari-lari mencari manuskrip Harry Potter untuk anak kembar Andrea yang manja, dan menjadi ”keset kaki”-nya jika Miranda sekali lagi mengalami perceraian yang kesekian?

Andrea secara tak sadar tergelincir dalam godaan itu. Godaan kemewahan dan kekuasaan. Dua konsep yang sungguh seksi, yang tak mungkin dibuang begitu saja. Kekasihnya dan kawan-kawan dekatnya merasakan perubahan Andrea; dari Andrea yang gemar mengenakan jins dan sweater menjadi Andrea yang mewah, bercita rasa tinggi, dan gerabak-gerubuk meladeni Miranda.

Hidup dunia mode yang keji kemudian membuka kenyataan baru bagi Andrea, yang sempat silau oleh perjalanan ke Paris. Film ini memberikan klimaks yang sudah bisa ditebak. Namun, yang penting, jalan keluar apa yang dipilih sutradara dan penulis skenario? Yang lebih penting sebetulnya, apakah Miranda Priestly akan dibiarkan menjadi perempuan keji New York atau sesungguhnya dia memiliki hati yang sulit disentuh oleh orang lain, kecuali orang seperti Andrea.

Akhir film ini mengharukan, tanpa memaksa tokoh besar kita, Miranda, menjadi lembek. Kita kemudian mulai jatuh hati padanya. Di balik segala tulang-belulang besi itu, dia mempunyai hati yang sedemikian besar.

Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus