Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI Puti Guntur Soekarno, 46 tahun, memiliki nama panjang bisa merepotkan. Keluarganya memberinya nama Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri. Saat kecil, ia pernah berkunjung ke Korea Selatan. Gara-gara nama panjangnya, setelah mendarat di Negeri Ginseng, ia tertahan cukup lama di bagian imigrasi bandar udara. Petugas imigrasi kesulitan mengecek dan mengetik namanya di komputer. "Sampai orang-orang yang antre di belakang saya satu per satu pindah antrean," ujar Puti di kantor Tempo, Kamis dua pekan lalu.
Persoalan nama itu berlanjut hingga ia dewasa. Bahkan ia harus mendapatkan putusan pengadilan jika ingin menggunakan nama Puti Guntur Soekarno saat mendaftar sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur di Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur, Rabu tiga pekan lalu. Penetapan pengadilan itu menyatakan Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri adalah orang yang sama dengan Puti Guntur Soekarno. "Sekarang sudah beres. Masak, saya pakai nama sepanjang itu?" kata politikus PDI Perjuangan ini disertai tawa.
Selama ini, anak semata wayang Guntur Soekarnoputra- anak pertama Presiden Sukarno- ini menggunakan nama Puti Guntur Soekarno di sejumlah dokumen, seperti kartu tanda penduduk, paspor, dan laporan harta kekayaan pejabat negara. Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 ini, semua cucu Sukarno memang memiliki nama yang panjang.
Ia mengatakan nama mereka adalah sumbangan dari keluarga besarnya. Nama Puti, misalnya, disumbang oleh empat orang, yaitu sang nenek, Fatmawati; anak keempat Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri; anak kelima Sukarno, Guruh Soekarnoputra; dan sang ayah. "Puti itu artinya putri, Pramathana itu permata, Puspa Seruni itu bunga seruni, dan Paundrianagari adalah senjata negeri, senjatanya Bima," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo