Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu punya jurus pendongkrak semangat tenaga medis di wilayah kerjanya, yaitu membagikan sepeda motor untuk bidan. Sejak hal itu diumumkan tiga tahun lalu, kabupaten pemekaran dari Dairi di Sumatera Utara ini telah memberikan 80 sepeda motor sonder biaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Remigo, 48 tahun, mengatakan kunci penanganan kesehatan adalah kecepatan. Mengingat rumah warga tersebar hingga puluhan kilometer dari pusat kesehatan masyarakat, para bidan perlu alat transportasi. "Jadi tidak ada alasan lagi, 'Wah, jauh. Sulit, Pak'," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentu saja, ada sejumlah parameter yang harus para bidan penuhi sebelum mendapat hadiah tersebut. Kalau syarat tersebut terpenuhi, kata Remigo, pemerintah Pakpak Bharat akan menunggu sampai jumlah tertentu sebelum sepeda motor dibagikan bersamaan. "Saking senangnya, mereka konvoi dari gudang penyimpanan ke lokasi serah-terima hadiah," tuturnya, tertawa.
Terobosan kesehatan lain adalah mengembangkan aplikasi perekam data pasien Walking Doctor. Aplikasi yang dikembangkan bersama seorang dokter anak asal Amerika Serikat itu banyak membantu petugas kesehatan di puskesmas mengenali riwayat kesehatan pasien. Bagi Remigo, aplikasi itu menjadi panduan untuk menentukan anggaran kesehatan. "Saat menyusun anggaran tahun depan, atas dasar sejarah penyakit di sini, saya hanya membeli obat-obat untuk penyakit itu," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo