Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETIAP tamu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara selalu mendapat suguhan yang sama: air putih plus jamu. "Untuk mempromosikan minuman tradisional Indonesia," katanya. Rudi, 58 tahun, membakukan daftar menu tetap itu sejak 2015.
Saat menerima Tempo di ruang kerjanya di Jalan Medan Merdeka Barat, beberapa waktu lalu, Rudi menyuguhkan jamu kunyit asam dalam kemasan. Supaya tidak bosan, dia menyetok jamu siap minum berbagai varian, paling banyak beras kencur dan kunyit asam.
Dia mengatakan banyak tamu asing yang bertanya-tanya soal suguhan tak lazim itu. Menjawab keraguan tersebut, Rudi dengan sabar menjelaskan kandungan minuman berikut khasiatnya. "Kadang ada yang sampai penasaran dan membawanya pulang," ujarnya.
Menu lain yang dia tetapkan di kantornya adalah buah lokal. Beberapa bulan lalu, Rudi menegur bawahannya karena melanggar ketentuan itu dengan menyuguhkan buah impor saat rapat. Rudi menampik alasan bahwa pemasok kehabisan stok buah lokal. "Kalau susah didapat, tinggal pesan lewat Go-Jek," ucapnya, setengah mempromosikan aplikasi angkutan dan layanan antar buatan dalam negeri itu.
Meski jadi penggemar garis keras jamu dan buah lokal, Rudi menolak disebut endorser. "Saya beli sendiri, kok," katanya, lalu menenggak kunyit asam yang sejuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo