S iapa bilang pelawak hidupnya cekak? Yang hidup cekak itu pelawak tradisional, katakanlah pemain ludruk, ketoprak, wayang wong. Kalau kelasnya Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, 33 tahun, sudah tak terbilang suksesnya. Mobilnya mentereng, rumahnya bagus, bininya cantik dan artis pula, rumah produksinya juga berkibar. Selama tahun 2003, Eko boleh jadi adalah pelawak paling bersinar. Acaranya di mana-mana, dari yang ngebanyol sampai jadi presenter acara gosip, bahkan ia dikasih penghargaan dari sebuah perusahaan pena termasyhur.
Katanya, sih, resep keberhasilannya itu tak lain karena dia berangkat sebagai orang susah. Waktu kuliah sepuluh tahun lalu, dia hanya bisa naik bus kota sambil nyambi siaran di radio bersama kelompok lawaknya, Sebul Group. Namanya mulai bersinar setelah tampil dengan grup bernama Patrio—bersama Parto dan Akri. "Pelawak harus tahu benar personal branding-nya. Ini bukan lagi profesi nista atau kelas teri. Harus ada strategi jualan yang jitu," ujarnya, bak pakar manajemen. Jadi, bagi para pelawak yang masih cekak itu, belajarlah strategi pada Eko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini