Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

Veddriq Leonardo: Rasa Sakit Tak Terasa Lagi Begitu Sampai Final

Veddriq Leonardo, meraih penghargaan Athlete of the Year 2024 versi The World Games. Latihannya 1.000 kali pull-up sehari.

9 Februari 2025 | 12.00 WIB

Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo di Kawasan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, 5 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo di Kawasan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, 5 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Veddriq Leonardo mendapat 77.045 suara untuk menjadi Athlete of the Year 2024.

  • Peraih medali emas panjat tebing Olimpiade Paris 2024 itu menyebutkan banyak atlet mengincar gelarnya di Olimpiade Los Angeles 2028.

  • Ia bercerita soal tawaran endorsement setelah menjadi juara Olimpiade dan hobi jalan-jalan.

VEDDRIQ Leonardo mengayuh sepeda dari Hotel Santika Premiere di Bekasi, Jawa Barat, ke area latihan panjat tebing yang jaraknya tak sampai 100 meter dari penginapan. Di hotel bintang empat itu, atlet panjat tebing tersebut sudah tinggal selama tujuh tahun karena Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menjadikannya sebagai mes untuk para atlet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada Rabu pagi, 5 Februari 2025, Veddriq menjumpai rekan-rekannya yang bergantungan di tembok panjat berkelir putih gading. Veddriq sedang libur latihan. Ia menerima Sunudyantoro, Yosea Arga Pramudita, videografer George William Piri, dan fotografer Martin Yogi Pardamean dari Tempo untuk sesi wawancara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lima hari sebelumnya, 31 Januari 2025, peraih enam gelar juara Piala Dunia Panjat Tebing itu dinobatkan sebagai Athlete of the Year 2024 versi The World Games—pentas olahraga multicabang di luar Olimpiade. Veddriq meraih 77.045 suara dalam pemungutan suara yang diselenggarakan secara daring. “Itu sesuatu yang membanggakan,” ujar peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu.

Olahraga panjat tebing telah mengantar Veddriq ke panggung dunia. Padahal perkenalannya dengan dunia memanjat bermula dari kreativitasnya sebagai bocah yang tumbuh di dekat Sungai Kapuas yang membelah Pontianak, Kalimantan Barat. Veddriq bercerita, ia saban sore kerap memanjat galangan kapal, lalu meloncat ke sungai bersama kawan-kawannya. Ia bahkan membuat rintangan untuk dilompati. “Kami seperti ninja warrior,” katanya, lantas terbahak.

Veddriq Leoneardo remaja pernah menekuni olahraga lain, seperti sepak bola dan badminton. Namun minatnya terhadap olahraga panjat tak luntur, bahkan lebih serius. Ia bergabung ke komunitas pencinta alam dan terlibat dalam aktivitas panjat saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Setelah lulus, Veddriq mendaftar sebagai atlet ke Federasi Panjat Tebing Indonesia Kota Pontianak dan mulai mencicipi kejuaraan panjat tebing.

Kompetisi pertamanya tak berjalan mulus. Pada Kejuaraan Nasional Panjat Tebing Junior 2014 di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Veddriq pulang tanpa menggondol medali. Dua tahun kemudian Veddriq baru sukses menyabet medali perunggu pada kategori speed putra. Sejak itu, ia moncer dalam berbagai kejuaraan. Puncaknya tentu medali emas Olimpiade Paris 2024.

Veddriq kini sedang bersiap menghadapi Piala Dunia Panjat Tebing yang akan berlangsung di Wujiang, Cina, sekitar April 2025. Sehari-hari ia bisa melahap 1.000 kali pull-up atau angkat badan. Dalam menjaga kebugaran tubuh, Veddriq mengaku tak punya pantangan makan karena asupannya sudah diatur oleh juru masak hotel. “Saya cuma tak boleh jajan sembarangan di luar hotel,” ujarnya.

Bagaimana cerita menjadi Athlete of the Year 2024 dari The World Games?

Untuk menjadi nomine, atlet mesti pernah berpartisipasi di World Games dan menjadi juara. Format penghargaan itu adalah undangan. Artinya, rekam jejak kami sebagai atlet diperhitungkan. Indonesia hanya mengirim atlet dari cabang panjat tebing dan wushu.

Ada apresiasi dari FPTI?

Mereka mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang mendukung. Hal itu merupakan sesuatu yang membanggakan. Federasi membantu menyebarkan ke media sosial karena sistem pemilihannya adalah voting secara daring.

Tawaran menjadi bintang iklan sudah antre?

Belum. Saya baru mengambil endorsement dari beberapa produk. Mereka datang ke sini. Karier atlet panjat tebing dibanding sepak bola itu berbeda. Kami berkarier di pemusatan latihan, sedangkan mereka adalah atlet profesional yang mungkin saja membutuhkan dukungan sponsor. Kami mendapat dukungan langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo di Kawasan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, 5 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Apa yang berbeda dari Anda setelah meraih medali emas Olimpiade?

Pasti ada karena levelnya sudah Olimpiade. Sekarang saya berfokus membaca lawan, sedangkan dulu mesti memberikan yang terbaik. Ibaratnya, atlet lain sedang mengejar prestasi saya dan mempertahankan prestasi itu lebih sulit. Sekarang saya lebih banyak pertimbangan dan perhitungan dalam latihan, termasuk menghitung risiko cedera. Lawan saya sekarang berani bertarung dan melakukan apa saja untuk mengejar posisi saya. Tak ada jaminan menjadi langganan juara pada nomor speed panjat tebing.

Mengapa Anda menekuni nomor speed?

Awalnya saya menekuni nomor lead dan boulder karena ramai waktu itu. Nomor speed justru kompetisinya masih sangat jarang. Perkembangan saya terasa stagnan dan terlalu banyak kompetitor. Atlet nomor speed juga sangat sedikit di kabupaten/kota sehingga saya mengambil peluang itu dan berlatih di nomor speed.

Apa menariknya nomor speed?

Lebih menghibur. World Games 2025 hanya ada nomor speed yang dipertandingkan karena faktor entertainment.

Bagi atlet, nomor speed lebih memompa adrenalin?

Cukup bergairah karena kami berlomba menjadi yang paling cepat. Saya sering mengalaminya ketika babak kualifikasi, kuku rasanya sakit sekali. Namun begitu sampai babak final, rasa sakitnya tak terasa. Saya sering enggak bisa tidur menjelang pertandingan, ha-ha-ha. Adrenalin saya meningkat ketika mendekati pertandingan.

Prestasi Anda di Olimpiade Paris 2024 ikut mengerek popularitas olahraga panjat tebing?

Antusiasme masyarakat meningkat sejak cabang panjat tebing dipertandingkan di Olimpiade. Makin banyak orang tertarik. Desain Besar Olahraga Nasional memuat cabang olahraga yang menjadi prioritas, salah satunya panjat tebing. Hal itu menggairahkan bagi orang yang ingin tahu mengenai cabang olahraga ini.

Belum pernah seantusias ini dukungan ke panjat tebing?

Ini puncak tertinggi. Dulu memang sudah ada perhatian, antusiasme, dan dukungan. Namun, setelah prestasi atlet Indonesia cukup baik, motivasi dan antusiasme dari masyarakat itu turut meningkat. Olahraga ini sekarang mendapat dukungan lebih besar.

Anda yakin tak akan menjadi euforia sesaat?

Saya yakin dukungan ini akan berlanjut. Kami sudah berproses dan menunjukkan hasil. Kini tinggal bagaimana manajemen pembinaan dan prestasi berlanjut sehingga tak putus pada satu atau dua generasi atlet saja. Pekerjaan rumahnya sekarang adalah mengatur prestasi agar tetap berlanjut.

Veddriq Leonardo

Tempat dan tanggal lahir:

  • Pontianak, Kalimantan Barat, 11 Maret 1997

Pendidikan:

  • Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat

Prestasi:

  • Medali emas Olimpiade Paris 2024
  • Medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018
  • 6 kali juara Piala Dunia Panjat Tebing

Penghargaan:

  • Athlete of the Year 2024 versi The World Games

Bagaimana dengan perhatian pemerintah? Atlet di sini mesti menjadi juara dunia dulu agar mendapatkan atensi pemerintah.

Menurut saya, luar biasa. Pemerintah dan federasi sudah memberikan tempat tinggal kepada kami. Para atlet hanya tinggal berlatih dan memikirkan pertandingan.

Banyak atlet menganggap karier mereka paripurna dengan emas Olimpiade. Bagaimana dengan Anda?

Saya masih berfokus ke Olimpiade Los Angeles 2028. Dalam ajang olahraga di Paris pada tahun lalu, saya melihat negara mana saja yang punya keinginan mengambil medali emas itu.

Apa target terdekat Anda?

Piala Dunia Panjat Tebing yang akan berlangsung di Wujiang, Cina. Seri kejuaraan itu berturut-turut akan ada di Indonesia, Polandia, Swiss, dan Prancis.

Berapa lama usia emas atlet panjat tebing?

Saya belum tahu soal usia dan angka perihal atlet panjat tebing. Merujuk pada Olimpiade Paris lalu, ada atlet tuan rumah berusia 36 tahun yang masih bertanding. Ia masih tokcer. Dalam cabang ini, selama atlet masih punya catatan waktu yang baik, performanya tetap bisa bersaing. Prediksi saya, atlet panjat tebing masih bisa bersaing sampai usia 38 tahun.

Dari mana Anda mengenal cabang panjat tebing?

Secara serius ketika SMA saat bergabung ke komunitas pencinta alam. Namun ketika kecil saya sudah senang memanjat bersama teman-teman. Saya memanjat dok kapal di tepi Sungai Kapuas, meloncat, dan mandi di sana. Kami seperti ninja warrior, ha-ha-ha.

Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo di Kawasan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, 5 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Jika mengenal panjat tebing lebih dini, bisa jadi keterampilan Anda lebih baik?

Panjat tebing ini agak unik karena setiap tahun perkembangannya berubah-ubah. Namun, jika memulai sejak kecil, atlet akan punya keunggulan. Jam terbang latihan dan kompetisinya akan lebih banyak.

Bagaimana mestinya pembinaan usia dini atlet panjat tebing?

Di Jepang dan Slovenia, misalnya, anak-anak memulai aktivitas memanjat pada umur 8-9 tahun. Indonesia belum sampai di sana karena olahraga ini masih tergolong baru.

Seperti apa menu latihan yang Anda lahap?

Polanya sama saja di setiap kompetisi. Dalam sepekan, kami berlatih lima hari dan dua hari sisanya libur. Biasanya Rabu dan Ahad. Libur pada Rabu dimanfaatkan untuk pemulihan, pijat, dan kelas psikologi. Pada Ahad akan full liburnya. Kami menjalani latihan terpusat agar latihannya mudah dikontrol, termasuk jam istirahat dan pola makan.

Apa manfaat kelas psikologi?

Kelas itu sangat berpengaruh terhadap mental kami. Tantangan menjadi atlet itu sebenarnya bukan melulu kompetisi, melainkan latihan. Sebab, kami harus melalui situasi yang berat dalam latihan. Kami terkadang berpikir tidak mampu atau capai. Hal itu justru yang mesti kami kelola lewat kelas psikologi. Atlet ketika menang, ya sudah. Namun bagaimana jika kalah? Bangkit dari kekalahan itu yang sulit. Kami harus mengevaluasi kesalahan dan sebagainya. Itu yang kami bongkar dalam kelas psikologi.

Bagaimana peran pelatih dalam membentuk atlet kaliber Olimpiade seperti Anda?

Salah satu tugas dan fungsi pelatih adalah membuat kami disiplin. Pelatih juga bisa mengukur progres seorang atlet ke depan sekaligus memberikan program yang tepat. Mereka juga memberikan batasan apa yang boleh dan tidak boleh karena ketakutan terbesar seorang atlet adalah cedera.

Anda punya pantangan dalam menjaga kebugaran?

Semua makanan yang ada di hotel memang sudah diperbolehkan karena permintaan tim pelatih kepada hotel. Saya cuma tak boleh jajan sembarangan di luar hotel. Menu makanan di hotel sudah terjamin kualitasnya.

Apa kegiatan Anda jika libur latihan?

Santai saja. Biasanya pijat olahraga untuk mengatasi efek latihan, seperti pegal, pada hari sebelumnya.

Dengar-dengar, Anda hobi pelesiran?

Jalan-jalan itu selingan di sela kompetisi. Kami biasanya main-main di kota yang menjadi lokasi pertandingan.

Apa destinasi favorit Anda?

Saya sangat terkesan oleh Budapest di Hungaria. Di sana banyak bangunan bersejarah, taman-taman dengan patungnya. Rasanya seperti kembali ke masa itu, ha-ha-ha. Moskow di Rusia juga menarik dengan Alun-alun Merah. Di Indonesia, saya tertarik dengan Aceh. Saya pernah pergi ke pantai di sana setelah Pekan Olahraga Nasional 2024.

Apa fungsi jalan-jalan bagi panjat tebing?

Rutinitas itu membutuhkan jeda. Cara saya adalah jalan-jalan.

Anda punya ritual khusus sebelum pertandingan?

Berdoa dan mendengarkan musik apa pun. Saya biasanya mendengarkan lagu Eminem atau Coldplay.

Ada saran untuk pengembangan prestasi panjat tebing ke depan?

Meningkatkan pembinaan karena panjat tebing Indonesia sudah mempunyai role model. Pola latihan di sini bisa diadopsi di tingkat daerah agar regenerasi atlet terus berlanjut. Fasilitas dan infrastruktur latihan juga penting untuk menunjang performa kami. Itu syarat utama jika Indonesia mau berprestasi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yosea Arga Pramudita

Yosea Arga Pramudita

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah pada 2017. Bergabung dengan Tempo pada Februari 2023 di desk gaya hidup. Kini menulis untuk desk wawancara dan investigasi. Chapbook puisinya berjudul yang papa dalam 35mm diterbitkan Penerbit Ramu pada Oktober 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus