Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BASOEKI Hadimoeljono punya dua tugas berat tahun ini. Ia harus memastikan sarana dan prasarana jalan siap dilalui para pemudik menjelang Lebaran pada awal Juni nanti. Dua pekan setelah Lebaran, pria kelahiran Surakarta ini sudah harus merampungkan puluhan proyek infrastruktur yang digunakan untuk pesta olahraga Asian Games 2018, yang akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saking banyaknya pekerjaan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini tak punya waktu untuk berlibur. Pada hari libur nasional Kenaikan Isa Almasih, Kamis pekan lalu, misalnya, Basoeki meninjau pembangunan sejumlah venue dan sarana penunjangnya di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Keesokan harinya, ia terbang ke Surabaya untuk memastikan Jembatan Cincin Lama di perbatasan Lamongan dan Tuban-yang ambruk pada 17 April lalu-dapat digunakan kembali saat arus mudik. "Sabtu (12 Mei 2018), Pak Presiden mau ke sana. Saya nyegat di Pasuruan," ujar Basoeki, 63 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basoeki optimistis pengelolaan arus mudik tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu. Ia memastikan jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya sudah tersambung. "Kami juga menyiapkan jalur pantura, tengah, dan pansela (pantai selatan) sepanjang 1.400 kilometer," katanya. Adapun 76 arena pertandingan untuk Asian Games, menurut Basoeki, sudah kelar sekitar 93 persen. "Kami akan menyelesaikan semuanya akhir Juni," ucap doktor teknik sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat, ini.
Setelah meninjau pembangunan venue, Basoeki menerima wartawan Tempo Sapto Yunus, Angelina Anjar, dan Yohanes Paskalis untuk wawancara khusus di GBK Arena, Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta. Basoeki juga menceritakan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo dan hobinya bersepeda motor. Ia mengatakan Jokowilah yang menawarinya membeli sepeda motor custom Chopperland garapan Elders Garage dan KickAss Choppers. Sepeda motor itulah yang dikendarai Basoeki saat menemani Jokowi dalam kunjungan ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, April lalu. "Beliau yang teleponkan. 'Bikin satu tuh buat Menteri PUPR.' Menteri lain enggak boleh," ujar Basoeki.
Anda optimistis pengelolaan arus mudik tahun ini lebih baik daripada tahun lalu. Apa dasarnya?
Kalau mau nyaman dan aman, tiga aspek harus terpenuhi: sarana dan prasarana, manajemen lalu lintas, serta perilaku masyarakat. Sarana dan prasarana sudah lebih baik. Manajemen lalu lintas juga bisa lebih baik karena jalan tol sudah lebih panjang sehingga gerbang keluarnya banyak. Kami pun bisa belajar dari pengalaman tahun lalu. Sekarang tinggal perilaku masyarakatnya. Kita harus bersama-sama.
Bagaimana kesiapannya?
Untuk jalan tol, dari Jakarta ke Surabaya sudah dibuka semua. Dari 759 kilometer, ruas yang operasional sudah 524 kilometer. Ruas yang fungsional 235 kilometer, yakni Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Semarang-Solo. Tapi fungsional itu bukan darurat. Yang strukturnya dari beton sudah dibeton dan yang lapisan tanahnya fleksibel sudah diaspal. Hanya belum beroperasi sebagai jalan tol, masih gratis.
Jadi jalan tol Jakarta-Surabaya sudah tersambung?
Iya, kecuali ruas Salatiga-Solo, tepatnya di Jembatan Kenteng. Karena panjang dan tinggi, saya bilang jangan dipaksa. Tapi kami bikin jalur alternatif yang masih berada di dalam jalan tol.
Kapan Trans Jawa akan tersambung?
Mudah-mudahan ruas-ruas yang masih fungsional menjadi operasional pada akhir 2018.
Bagaimana skenario mengatasi kemacetan di jalan tol, terutama di ruas Jakarta-Cikampek?
Nanti proyek-proyek infrastruktur yang ada di sana akan diberhentikan. Semuanya harus bersih.
Mulai kapan?
Menteri Perhubungan yang memutuskan. Tapi saya sudah ngomong kepada beliau (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi). Kan, rumahnya dekat dengan saya. Sesama Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) juga, ha-ha-ha.... Saya minta diumumkan lebih awal agar orang bisa membuat perencanaan. Soal kapan terakhir truk boleh lewat juga harus segera diumumkan agar orang bisa melakukan pengiriman sejak sekarang.
Apa usul Anda?
Saya kira tergantung liburnya. Liburnya kan dimulai pada 11 Juni. Sebelum itu sudah harus berhenti semua.
Bagaimana kesiapan tempat peristirahatan di jalan tol?
Pengelola jalan tol sudah mengantisipasi. Rest area akan ditambah, baik di ruas operasional maupun fungsional. Mobile toilet dari Kementerian PUPR juga dikerahkan.
Idealnya tempat peristirahatan di jalan tol harus ada setiap berapa kilometer?
Setiap 10 dan 20 kilometer. Yang setiap 10 kilometer itu rest area tipe B atau parking bay, yang juga harus ada toiletnya. Kalau yang setiap 20 kilometer itu rest area tipe A, yang besar.
Diskon tol akan kembali diberlakukan?
Kami sedang meminta kepada asosiasi pengelola jalan tol. Seharusnya besok (11 Mei) kami rapat dengan mereka. Tapi, karena saya ke Surabaya, pertemuannya diundur pada Rabu minggu depan (16 Mei). Sebenarnya kami yang menetapkan tarif, tapi kami akan menetapkan itu jika mereka mengusulkan, bukan kami yang meminta.
Apakah diskon tol akan lebih besar daripada tahun lalu?
Terserah mereka. Kami memberikan data saja. Tahun lalu Jasa Marga memberikan diskon sekitar 20 persen. Sementara itu, badan usaha swasta memberikan diskon sekitar 10 persen. Nantinya mereka yang harus menentukan. Jangan sampai membebani mereka juga.
Apa pertimbangan pemberian diskon tol tersebut?
Ikut senang-senang saja. Ini kan mudik. Kalau mudik, harga jangan malah naik. Di luar negeri, saat tahun baru atau Natal, banyak diskon. Kok, di sini harga malah naik?
Kesiapan jalur lain bagaimana?
Kami menyiapkan jalur pantai utara, tengah, dan pantai selatan sepanjang 1.400 kilometer. Saat ini kondisi pantai selatan lebih baik dan di sana banyak destinasi wisata sehingga orang tidak jenuh. Orang bisa mampir ke Gunungkidul, ke Mbah Jirak (rumah makan di Gunungkidul) untuk makan.
Jalur mana saja yang rawan?
Ada sedikit masukan bahwa di beberapa titik antara Ajibarang dan Purwokerto (Banyumas) serta Langon (Jepara) masih bergelombang. Juga yang ke arah Sidareja (Cilacap). Tapi kondisi secara umum sudah mantap.
Pertengahan April lalu, Jembatan Cincin Lama di jalur pantura ambruk. Apakah saat arus mudik sudah bisa digunakan kembali?
Besok saya berangkat ke Lamongan. Saya ingin memastikan perbaikannya selesai H-10 Lebaran. Saya kira bisa.
Apa penyebab jembatan itu ambruk?
Menurut penelitian, kalau di atas jembatan itu ada tiga truk berjajar ke belakang, tidak apa-apa. Tapi kalau ia berderet ke samping, ada yang menyalip begitu, jebol karena beratnya berada di satu titik.
Setelah jembatan itu ambruk, Kementerian PUPR diminta mendata jembatan-jembatan yang sudah berumur lebih dari 25 tahun. Bagaimana hasilnya?
Itu sudah ada di Badan Penelitian dan Pengembangan, tepatnya di Pusat Jalan dan Jembatan. Itu pun terus-menerus kami audit. Jadi kami tahu kondisinya. Tapi kan enggak bisa sak dek sak nyet (seketika), ada prioritasnya karena jumlah jembatan di seluruh Indonesia ratusan ribu.
Menurut Bina Marga, di pantura ada sekitar 30 jembatan yang kondisinya seperti Jembatan Cincin Lama.…
Iya. Salah satunya Jembatan Pait, yang berada di arah masuk ke Tegal. Tahun lalu jembatan itu sudah kami perbaiki.
Selama arus mudik, jembatan-jembatan itu dalam pantauan?
Iya, mudah-mudahan aman. Dengan ambruknya Jembatan Cincin Lama, saya menginstruksikan agar jembatan timbang diaktifkan. Tapi Pak Kapolda Jawa Barat (Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto) bilang, "Enggak cukup itu, Pak Bas. Harus dari hulunya." Yang dimaksud dari hulu itu, misalnya, Kementerian Perdagangan melarang impor truk-truk bekas yang gede-gede. Atau bisa juga truk-truk itu ditimbang sejak dari gudangnya.
Dalam beberapa bulan terakhir juga kerap terjadi kecelakaan konstruksi. Benarkah penyebab utamanya ketidakdisiplinan pengawas?
Hampir semua proyek itu, saat kejadian, tidak ada pengawasnya. Karena itu, dengan adanya Komite Keselamatan Konstruksi, kami akan lebih intensif mengawasi pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sebenarnya sudah lama K3 dilakukan, tapi tidak pernah dihitung sebagai biaya. Sekarang K3 sudah saya masukkan ke item pekerjaan. Ada standar biaya K3, berapa persen dari biaya konstruksi, sehingga semua orang sama. Kami juga meminta mereka membentuk unit organisasi khusus yang bertanggung jawab terhadap quality, health, safety, and environment (QHSE).
Apakah karena terlalu banyak proyek yang dikerjakan badan usaha milik negara?
Bukan. Dengan banyaknya pekerjaan, justru mereka menganggap, "Biasanya begini saja enggak apa-apa, kok." Itu yang dia teledor.
Bukan karena mereka tidak mampu?
Bukan. Mereka semua itu para ahli. Vendor-vendornya itu spesialis.
Pemerintah Jokowi banyak membangun proyek infrastruktur. Itu beban buat Anda?
Dengan beliau, kalau bisa, ya, saya bilang sanggup. Kalau enggak bisa, ya, saya ngomong enggak bisa.
Apa misalnya proyek yang tidak bisa Anda kerjakan?
Trans Sumatera. Beliau tanya, "Bisa enggak 2019 selesai?" Saya bilang enggak bisa. "Oh, enggak bisa? Terus kapan?" Saya jawab, "Ya, kita lihat saja nanti, Pak."
Presiden menerima penjelasan Anda?
Iya. Beliau kan punya banyak intelijen, banyak mata dan telinga.
Jadi Anda tidak bisa berbicara sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta?
Ngapain? Malah saya jadi beban.
Anda sangat dekat dengan Presiden?
Wah, enggak tahu. Saya ya begini ini.
Sering bertemu dengan Presiden?
Saya tidak pernah menghadap. Beberapa wartawan sering bertanya kenapa saya selalu ikut beliau. Bukan apa-apa. Kalau bertemu dengan gubernur, bupati, atau wali kota, yang diminta pasti infrastruktur, baik itu air bersih, sanitasi, perumahan, jalan, maupun irigasi. Karena itu, kalau saya tidak ikut, beliau pasti telepon. Kalau ada saya, beliau langsung saja, "Itu, ke Pak Menteri."
Untuk infrastruktur Asian Games, Presiden juga sering menghubungi Anda?
Iya. Kalau sekarang lebih terkait dengan kesiapan estetika, seperti kawasan, trotoar, dan sebagainya. Beliau juga bertanya, "Bagaimana itu kok Jalan Sudirman-Thamrin masih berantakan? Tinggal seratus hari." Proyek MRT (mass rapid transit) kan milik DKI Jakarta. Akhirnya saya menelepon direkturnya dan Pak Sandiaga (Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno). Ternyata sudah kontrak semua dan akan selesai akhir Juni. Pembahasan yang lain soal promosi yang dianggap belum panas. Jangankan panas, anget saja belum.
Apa upaya Kementerian PUPR untuk membantu promosi?
Kami meminta balai-balai di provinsi memasang logo Asian Games. Tapi di logo itu kan ada tulisan "Jakarta-Palembang" yang besar. Karena itu, mereka tidak mau pasang. Akhirnya dikecilkan. Saya juga mau bikin kaus dengan tulisan "Asian Games Indonesia". Setelah Lebaran, semua pegawai Kementerian PUPR harus pakai kaus itu setiap Jumat. Saya tambahkan logo Kementerian PUPR di tengah logo Asian Games. Tapi enggak terlalu kelihatan, ha-ha-ha....
Terkait dengan infrastruktur Asian Games, apa permintaan khusus Presiden kepada Anda?
Saat menyetujui rehabilitasi GBK dan kawasannya, beliau bilang, "Mas, desainnya harus berubah." Karena itu, untuk desain, semua venue dibuat multifungsi sehingga setelah Asian Games selesai masih bisa dimanfaatkan. Tadi saya baru mendapat laporan bahwa Istora akan dikerjasamakan dengan Blibli. Tapi saya minta namanya tidak diubah.
Venue yang lain?
GBK itu semua orang mau pakai. Setahun ke depan, Anda mau pakai sudah susah. Jadi itu menghasilkan, sehingga bisa digunakan untuk operasional dan pemeliharaan. Gedung-gedung parkir yang berkapasitas 500 kendaraan itu pun dapat memberikan penghasilan buat GBK.
Bagaimana kesiapan venue untuk Asian Games?
Seperti yang kami laporkan dalam pertemuan dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 9 Mei kemarin, venue di GBK sudah selesai sekitar 99 persen. Tapi keseluruhan 76 venue progresnya sekitar 93 persen. Kami akan menyelesaikan semuanya akhir Juni. Tadi saya mengecek venue squash, sudah selesai sekitar 60 persen. Seminggu lagi fasilitas-fasilitasnya yang diimpor dari Jerman datang sehingga tinggal dipasang. Mereka akan menyelesaikannya pada 30 Juni. Gedung parkir juga akan selesai pada 30 Juni. Nanti, pada 30 Juni, akan saya cek kembali. Sebagai gongnya, kami akan meresmikan patung Bung Karno di GBK setelah Lebaran.
Dalam pertemuan itu, OCA mempermasalahkan venue yang baru selesai akhir Juni?
Tidak. Mereka sudah tidak membahas lagi karena sudah percaya. Justru yang mereka soroti adalah kemacetan.
Apa saran Anda untuk mengatasi masalah itu?
Pak Gubernur DKI dan kepolisian yang mengatur. Yang pasti, Dewan Olimpiade Asia meminta jalur khusus dari wisma atlet ke venue, seperti busway, sehingga maksimal ditempuh dalam 35 menit.
Beberapa pihak khawatir pembangunan venue yang dikebut mengesampingkan aspek kualitas.…
Tidaklah. Kan, kita punya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksa Keuangan. Mereka punya tim yang mengecek proyek-proyek itu.
Sejumlah stadion yang menjadi venue sepak bola beberapa kali dipakai untuk pertandingan tingkat lokal. Apakah ada peninjauan ulang?
Iya.
Februari lalu, seusai final Piala Presiden, ada kerusakan di Stadion Utama GBK....
Itu kecil. Saat saya membaca di media sosial, saya kira besar. Tapi, saat saya tengok, ternyata perbaikannya tidak sampai Rp 150 juta.
Pelatih Korea Utara minta sistem pencahayaan di Stadion Pakansari, Bogor, yang akan digunakan untuk final sepak bola, diperbaiki. Apakah sudah dikerjakan?
Sudah ditambah, termasuk Stadion Patriot, Bekasi. Sebetulnya kalau untuk pertandingan sudah oke. Itu sudah dicek oleh federasi internasional. Yang bermasalah kalau untuk siaran televisi.
Akhir April lalu, Anda meninjau Stadion Patriot dan beberapa venue Asian Games lainnya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Apa komentar JK?
Komentar beliau oke, tidak ada masalah.
Anda selalu melapor kepada JK?
Sebulan sekali. Di dalam peraturan presiden terkait dengan kepanitiaan Asian Games tertulis bahwa setiap bidang, termasuk saya sebagai ketua bidang infrastruktur, harus selalu melapor kepada Pak JK sebagai Ketua Dewan Pengarah.
Menjelang Asian Games dan arus mudik, Anda masih bisa libur?
Hari libur itu malah saya pakai begini (meninjau). Kalau tidak, tidak akan ada kesempatan.
Lebaran nanti akan tetap bekerja?
Tidaklah kalau hari-H.
Masih ada waktu luang untuk mengendarai sepeda motor?
Ha-ha-ha.... Itu hobi. Enak, lho.
Anda yang menawari Presiden membeli motor chopper?
Justru beliau yang bertanya, "Mas, mau bikin satu enggak? Saya teleponkan." Akhirnya beliau menelepon pembuatnya, "Bikin satu tuh buat Menteri PUPR." Menteri lain enggak boleh. Jadi cuma dua. Makanya, saat di Sukabumi, kami cuma berdua.
Ada rencana meninjau ke daerah dengan naik motor?
Beliau (Jokowi) mengajak lagi ke perbatasan Kalimantan.
Kapan?
Belum tahu. Beliau yang menentukan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo