Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SETELAH lebih dari sepuluh tahun, polisi baru bisa mengungkap jaringan perdagangan narkotik dan obat-obatan terlarang Fredy Pratama. Sejak 2022, polisi menangkap 923 orang yang diduga terhubung dengan bandar narkoba yang lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berusia 38 tahun itu. Barang sitaan jaringan Fredy Pratama sebanyak 10,2 ton sabu-sabu dan 116 ribu butir ekstasi—jauh lebih banyak dibanding narkoba "raja ekstasi" Freddy Budiman yang dieksekusi mati pada 2016.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Masih Ada Jaringan Selain Fredy Pratama"