Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara
Indonesianis The University Of Sydney, Sophie Chao:

Berita Tempo Plus

Pendorong Utama Aktivis Papua Ingin Merdeka

Indonesianis Sophie Chao soal dampak perkebunan sawit, rasisme, dampak kehadiran militer, dan aspirasi merdeka orang Papua. 

13 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Shopie Chao/Dokumen Sophie Chao/ Louise Cooper
Perbesar
Shopie Chao/Dokumen Sophie Chao/ Louise Cooper

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG Papua seperti invisible man, judul novel Ralph Ellison tentang orang-orang kulit hitam Amerika pada abad ke-20 yang tak dianggap. Sophie Chao, Indonesianis dari The University of Sydney, Australia, juga memakai istilah ini ketika menilai suara masyarakat Papua selalu terabaikan. Orang Papua, Sophie menerangkan, seperti tidak terlihat dan suaranya tak terdengar ketika pemerintah membuat kebijakan yang berdampak kepada mereka.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Diskriminasi Rasial Pendorong Utama Aktivis Papua Ingin Merdeka"

Abdul Manan

Meliput isu-isu internasional. Meraih Penghargaan Karya Jurnalistik 2009 Dewan Pers-UNESCO kategori Kebebasan Pers, lalu Anugerah Swara Sarasvati Award 2010, mengikuti Kassel Summer School 2010 di Jerman dan International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika Serikat 2015. Lulusan jurnalisme dari kampus Stikosa-AWS Surabaya ini menjabat Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia 2017-2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus