Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

‘Tokoh-tokoh Kartun' Beraksi di Jalanan Ibu Kota

Pengamen yang menggunakan kostum tokoh-tokoh kartun semakin marak di Ibu Kota. Sebagian dari mereka memilih pekerjaan ini karena kehilangan pekerjaan akibat munculnya pandemi.

19 Juni 2021 | 00.00 WIB

Aktivitas pengamen badut tokoh kartun di Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021. TEMPO/Muhammad HIdayat
Perbesar
Aktivitas pengamen badut tokoh kartun di Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021. TEMPO/Muhammad HIdayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Mereka menggunakan kostum tokoh-tokoh kartun untuk mengamen.

  • Ada tempat penyewaan khusus kostum tokoh-tokoh kartun.

  • Penghasilan yang diperoleh dari mengamen dengan kostum itu bisa mencapai ratusan ribu rupiah sehari.

JAKARTA – Rumah kontrakan itu hanya berukuran 4 x 5 meter. Dindingnya dari kayu dan beratap seng. Rumah itu berada paling ujung di Jalan Pancoran Buntu 2, Pancoran, Jakarta Selatan. Seorang perempuan berusia 40 tahun terlihat duduk di bibir pintu, sambil merapikan botol-botol bekas kemasan air mineral. Sesekali matanya tertuju pada dua anak balitanya yang sedang bermain.

Tiba-tiba perempuan itu seperti tersadar akan sesuatu. Ia menoleh ke belakang seraya berteriak memanggil anak keduanya yang bernama Ahmad Julian, 16 tahun. Saat itu Julian tengah tidur lelap. “Sudah sore, keliling enggak luh?” kata perempuan itu, kemarin petang.

Tidak berapa lama kemudian, yang muncul justru putra sulungnya, Arif, 18 tahun. Arif keluar tanpa berkata-kata. Ia langsung berjalan ke sisi kiri rumah yang dipenuhi barang rongsokan. Di sana juga ada gerobak yang biasa digunakan oleh orang tuanya untuk memulung barang bekas. Dari dalam gerobak itu, ia mengangkat sebuah kostum tokoh kartun Beruang Grizzly, berbahan rasfur berwarna hitam dan cokelat. “Saya nyari uang dengan ini,” kata Arif sambil menunjukkan kostumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Squirward Jalanan. Ahmad Julian, 16 tahun, berkeliling Tebet Timur dengan pakaian tokoh kartun setiap hari. Dia meminta belas kasih dari pelintas jalan, konsumen rumah makan dan pejalan kaki. Tempo/Fransisco Rosarians.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Arif akan mengenakan kostum itu untuk berkeliling di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ia mendatangi tempat-tempat yang memang sering dikunjungi orang. Di sana ia akan berjoget, dengan harapan orang terkesan lalu memberinya uang. “Biasanya orang nyuruh saya joget. Ya, ikutin saja. Biasanya dikasih uang Rp 5.000-10 ribu,” kata pemuda tersebut.

Penghasilan yang diperoleh Arif tidak pernah pasti. Namun, jika sedang beruntung, dia bisa mengantongi uang ratusan ribu rupiah.

Sudah setahun lebih Arif mencari nafkah dengan cara itu. Awalnya, saat baru pindah dari Karawang, Jawa Barat, ia berkenalan dengan seorang warga di Jalan Pancoran Buntu yang menjual dan menyewakan kostum boneka. Ia coba-coba menyewa satu kostum yang digunakan untuk mengamen. “Ketika di Karawang, saya jadi anak punk. Keliling ngamen untuk makan dan jalan. Karena mau ikut orang tua di Jakarta, ya, harus bantu kerja di sini,” kata Arif.

Menurut Arif, harga sewa kostum satu hari berkisar Rp 20-30 ribu. Jumlahnya cukup lumayan jika dihitung untuk sewa sebulan. Karena itu, ia memutuskan untuk membeli kostum sendiri. Harganya Rp 1,9 juta, dan ia memilih kostum tokoh kartun Beruang Grizzly. Kostum inilah yang ia gunakan sekarang untuk mengamen.

Mr Nobody. Seorang pria memakai kostum kelinci duduk di pinggir Taman Honda Tebet setiap sore. Dia mengharapkan iba dari para pelintas jalan yang memang kerap macet di jam pulang sekolah. Tempo/Fransisco Rosarians



Belakangan, Ahmad mengikuti jejak abangnya. Ia membeli kostum tokoh ciptaan Nickelodeon dalam film kartun Spongebob Squarepants, yaitu Squidward Tentacles. Harganya sekitar Rp 700 ribu. Dengan kostum itu, ia berkeliling di kawasan Tebet mulai dari Swalayan Gelael, Taman Honda, hingga perempatan Warteg Warmo.

Menurut Ahmad, para pengamen seperti dirinya harus waspada memilih lokasi. Sebab, jika tidak hati-hati, mereka bisa terjaring razia yang digelar Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Sore itu, Arif meninggalkan rumah bersama tetangganya, Sujud. Mereka sama-sama hendak mengamen. Sujud mengenakan kostum Doraemon berwarna biru. Pria yang juga mengaku asli Karawang tersebut memilih lokasi mengamen di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Dia mengincar lokasi yang kerap menjadi jalur pulang para pekerja di kawasan tersebut. “Hasilnya lumayan, bisa Rp 500-700 ribu sehari,” katanya. Bahkan dia pernah membawa pulang uang lebih dari Rp 1 juta saat bulan puasa lalu. “Tapi, kalau lagi jalan, saya tak pakai topengnya. Supaya bisa lihat kalau tiba-tiba ada petugas.”

Sub-Zero, Muhammad Ali di perempatan lampu lalu lintas Warteg Warmo, Tebet Raya, Jakarta. Tempo/Fransisco Rosarians



Fenomena pengamen seperti Arif, Ahmad, dan Sujud memang semakin marak di Ibu Kota. Apalagi setelah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mewabah. Mereka yang kehilangan pekerjaan--karena terkena dampak wabah--memilih pekerjaan ini untuk menyambung hidup. Paling tidak, itu diakui oleh Muhammad Ali, warga Jatiasih, Kota Bekasi.

Sub-Zero versus Robocop. Muhammad Ali dan Ijal Saputra menyewa baju tokoh fiksi film populer untuk berjoget di perempatan lampu lalu lintas Warteg Warmo, Tebet Raya. Ijal juga mengajak istri dan anaknya saat mengamen. Tempo/Fransisco Rosarians

Ali sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan konfeksi di Jatibening, Kota Bekasi. Ketika wabah datang, perusahaannya kena imbas dan akhirnya gulung tikar. Terhitung sejak Agustus 2020, Ali pun menjadi penganggur. “Sempat coba ojek, tapi kemudian motornya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari keluarga,” katanya.

Ali tertarik untuk mengamen menggunakan kostum tokoh kartun. Ia mengajak menantunya, Ijal Saputra, menyewa kostum Robocop dan tokoh antagonis film Mortal Kombat, Sub-Zero. Mereka kemudian beraksi di perempatan lampu merah yang padat kendaraan bermotor. “Penghasilannya lumayan, bisa dapat Rp 100-200 ribu per hari,” kata Ali, yang saat ini memilih tinggal di rumah kontrakan dekat Pasar Gembrong, Jakarta Timur.

FRANSISCO ROSARIANS

 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus