Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra mengatakan sudah ada 126 koleksi benda bersejarah terdampak kebakaran di Museum Nasional yang teridentifikasi per Rabu, 20 September 2023. Menurut dia, benda bersejarah itu belum termasuk bagian atau fragmen koleksi yang ditemukan dan berhasil dievakuasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Estimasinya, Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI membutuhkan waktu dua pekan ke depan untuk menyelesaikan proses evakuasi dan identifikasi tahap awal. Ini prioritas kami," kata dia dalam keterangan tertulis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Jumat, 22 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Museum Nasional atau Museum Gajah di Jakarta Pusat terbakar pada Sabtu, 16 September 2023. Si jago merah melanda enam ruangan yang berisikan total 817 koleksi Museum Nasional. Ada beberapa koleksi yang rusak, tapi tidak didetailkan jumlahnya.
Ahmad berujar, jumlah koleksi benda bersejarah yang teridentifikasi dapat bertambah. Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi Museum Nasional Indonesia MNI (MNI) tidak terpaut pada target waktu untuk menyelamatkan dan mengevakuasi koleksi museum.
"Dan tidak mengorbankan kondisi koleksi yang sebagian telah rusak," ujar dia.
Proses evakuasi melibatkan 60 petugas Tim Khusus Penanganan Unit MNI yang terdiri dari tim evakuasi, tim identifikasi, dan tim laboratorium konservasi. Kemudian ada lebih dari 100 polisi dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang ambil bagian.
Ahmad membeberkan empat tahapan sehubungan dengan proses penyelamatan koleksi yang terdampak kebakaran. Pertama, dimulai dari evakuasi. Kemudian berlanjut ke proses identifikasi.
Selesai identifikasi, Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI melakukan klasifikasi guna menentukan tingkat kerusakan koleksi benda bersejarah yang terdampak kebakaran. Tahapan keempat, Ahmad menuturkan, adalah penanganan untuk memulihkan koleksi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.
"Tahapan-tahapan ini sangat teknis dan kompleks serta membutuhkan strategi yang memastikan keamanan koleksi maupun tim yang menjalankan," jelasnya.