Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mencatat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 dalam dua pekan terakhir menurun lima persen. Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan, tempat tidur isolasi pada 12 Oktober 2020 terisi 64 persen turun menjadi 59 persen dua minggu berikutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keterisian tempat tidur ICU juga relatif menurun dari 68 persen pada 12 Oktober 2020 menjadi 62 persen pada 24 Oktober 2020," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itulah, Anies memutuskan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. Pemerintah DKI sebelumnya memperkirakan tambahan 5.432 tempat tidur isolasi dan ICU tak akan cukup menampung pasien Covid-19 jika pasien baru terus bermunculan.
Pada 20 September, tempat tidur isolasi telah terisi 83 persen dari kapasitas yang tersedia. Saat itu terdapat 4.508 tempat tidur isolasi yang tersebar di 67 rumah sakit rujukan. Sementara tempat tidur ICU terisi 79 persen dari kapasitas 658 unit di 67 rumah sakit rujukan untuk periode yang sama.
Anies lantas memperketat PSBB guna menekan penularan Covid-19. Namun, PSBB dilonggarkan lagi. Jakarta resmi kembali ke PSBB transisi pada 12 Oktober.
Dalam dua minggu pertama PSBB transisi jilid 2, Anies berujar, penularan Covid-19 melandai. Buktinya, tutur dia, persentase kasus positif atau positivity rate Covid-19 Jakarta mencapai 9,9 persen dengan rasio tes 5,8 per 1.000 orang dalam sepekan terakhir.
Skor indikator pengendalian Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pun membaik dari 60 pada 18 Oktober menjadi 64 di 24 Oktober.
"Nilai reproduksi efektif yang juga menjadi indikasi ada atau tidaknya penularan berada pada skor 1,05 (24 Oktober 2020), dibandingkan skor 1,06 pada 12 Oktober 2020," kata dia.