Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Kemarau panjang tahun ini memukul wilayah Kabupaten Tangerang cukup parah. Kekeringan kini telah meluas ke 26 dari 29 kecamatan yang ada di wilayah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Betul meluas, saat ini kami terus berupaya menimalisir dampak kekeringan terhadap lahan pertanian," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Azis Gunawan, Selasa 20 Agustus 2019.
Kekeringan di Kabupaten Tangerang meluas karena per akhir Juli lalu tercatat hanya 11 kecamatan yang terdampak. Mereka adalah Tigaraksa, Legok, Curug, Jambe, Panongan, Jayanti, Teluknaga, Kosambi, Sindang Jaya, Kronjo dan Mauk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini kecamatan seperti Cisoka, Solear, Pagedangan, Cisauk, dan Balaraja pun terdampak."Kami terus meminimalisir dampak kekeringan seperti menyisir kantong-kantong air dengan pompanisasi dan perbaikan saluran gotong royong bersama kelompok tani," kata Azis lagi.
Penampakan dasar Sungai Cisadane yang mengering pada musim kemarau panjang tahun ini, Senin 19 Agustus 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang juga mencatat kekeringan telah melanda 1.560 hektare sawah, atau sekitar 6,2 persen dari total luas pertanaman padi sawah di Kabupaten Tangerang. Mereka tersebar di wilayah utara seperti Sepatan, Mauk, Pakuhaji, Teluknaga, Sukadiri, Kemiri, Kronjo.
Azis mengakui kekeringan yang melanda lahan persawahan ini salah satu faktornya adalah mengeringnya Sungai Cisadane. "Saluran irigasi yang airnya dari Sungai Cisadane sudah kering dan tak bisa menjangkau lahan persawahan yang ada di wilayah utara Kabupaten Tangerang," katanya.