Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jamur telah lama digunakan oleh praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, tetapi potensi manfaat kesehatan dari jamur juga banyak dimanfaatkan di berbagai negara. Makanan ini menyediakan beberapa vitamin dan mineral utama, juga sifat nutrisi yang unik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inilah alasan jamur menjadi tren kesehatan dan kebugaran yang tidak boleh dilewatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Memasok nutrisi penting
Jamur kaya akan berbagai nutrisi yang tidak khas dari banyak sayuran. Misalnya, jamur adalah satu-satunya makanan nabati yang menyediakan vitamin D, nutrisi penting untuk kekebalan dan kesehatan tulang.
Jamur juga sumber selenium yang baik, mineral yang baik untuk fungsi kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang membantu mencegah jenis kerusakan sel yang terkait dengan penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Selain itu, jamur kaya akan potasium atau kalium, mineral yang membantu mengeluarkan natrium dari sistem. Karena natrium ada di sebagian besar makanan kemasan, kebanyakan orang melebihi jumlah yang dibutuhkan dalam sehari, namun pada saat yang sama, mereka bisa kekurangan kalium. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang kemudian meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Orang dewasa membutuhkan antara 2.600 hingga 3.400 miligram potasium setiap hari, dan secangkir jamur memiliki sekitar 223 miligram atau 8 persen dari kebutuhan harian. Jamur juga mengandung vitamin B, riboflavin, niasin dan tembaga, yang berkontribusi terhadap kesehatan.
2. Melindungi otak
Selain vitamin dan mineral, jamur mengandung dua antioksidan dalam jumlah tinggi: ergothioneine dan glutathione. Seperti diketahui, sel mengalami kerusakan oksidatif dari radikal bebas akibat terpapar racun lingkungan, baik asap rokok atau sinar matahari. Sel juga menjadi rusak sebagai produk sampingan dari metabolisme.
Untuk mengatasi kerusakan ini dan mencegah akumulasi radikal bebas, orang perlu mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti jamur. Antioksidan khusus ini bisa melindungi otak dari penyakit, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Tak banyak makanan lain yang memiliki antioksidan lebih tinggi daripada jamur, menurut peneliti Penn State.
3. Membantu mencapai berat badan sehat
Secara alami, makanan berbasis daging lebih tinggi kalori, rata-rata sekitar 420 kalori lebih banyak daripada makanan jamur. Sebuah penelitian membuktikan para peserta yang kenyang dengan jamur tidak makan lebih banyak saat makan berikutnya.
Secara umum, menurunkan kadar kalori sambil makan makanan utuh, seperti jamur, yang mengenyangkan adalah strategi yang dapat mengarah pada penurunan berat badan yang sehat. Dalam sebuah penelitian kecil selama setahun yang melibatkan sebagian besar wanita, orang yang mengganti daging dengan jamur kehilangan sekitar tujuh pon dan mencapai ukuran tubuh yang lebih sehat.
Selain rendah kalori, jamur dapat membantu mengatur berat badan karena pengaruhnya terhadap mikrobioma usus. Jamur memasok serat prebiotik yang dapat membawa usus ke keseimbangan yang lebih sehat. Proses ini dianggap berperan dalam manajemen berat badan.
TODAY | YAHOO LIFE
Baca juga: Konsumsi Jamur Setiap Hari Efektif Meningkatkan Vitamin D
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.