Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

30 Ribu Pohon Asli Ciganjur Siap Gantikan Pohon Plastik Thamrin

Di tengah heboh pohon plastik yang dipakai untuk memperindah kota menyambut Idul Fitri, DKI sebenarnya memiliki 30 ribu bibit pohon buah siap tanam.

4 Juni 2018 | 20.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pejalan kaki melintasi pohon imitasi di trotoar Jalan MH Thamrin, Jakarta. Facebook Koalisi Pejalan Kaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah heboh pohon imitasi, yang dipakai untuk memperindah kota menyambut Idul Fitri, Pemerintah Provinsi DKI sebenarnya memiliki 30 ribu bibit pohon buah, yang siap menggantikan fungsi pohon plastik itu. Ribuan bibit pohon buah berbagai jenis itu berjejer di Kebun Bibit Ciganjur, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bibit pohon milik Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta itu kerap dibagikan gratis kepada masyarakat dan pemerintah kota. Tujuannya, untuk penghijauan dan memperindah kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pohon-pohon ini sebenarnya bisa ditanam di pinggir jalan protokol jadi hiasan, tinggal ditambahin lampu," ujar Supriyadi, pegawai Dinas KPKP, saat ditemui di Kebun Bibit Ciganjur,  Senin, 4 Juni 2018. Supriyadi merupakan petugas yang bertanggung jawab atas perawatan bibit di tempat tersebut.

Menurut Supriyadi, Kebun Bibit Ciganjur siap menyediakan pohon jika Pemprov DKI membutuhkan pohon penghias kota untuk menggantikan pohon imitasi, yang dikritik pejalan kaki.

Penggunaan pohon imitasi yang dapat menyala di sepanjang Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu itu mengundang kontroversi. Suku Dinas Perindustrian dan Energi (Sudin PE) Jakarta Pusat adalah pihak yang memasang pohon tersebut.

Kepala Sudin PE Iswandi mengatakan pemasangan pohon imitasi di 48 titik bertujuan menghiasi jalan dalam rangka menyambut Asian Games 2018 dan hari raya Idul Fitri. Ia mengatakan pohon tersebut merupakan stok lama yang dibeli pada 2017.

Belakangan, pohon-pohon imitasi itu menuai protes dari masyarakat karena dianggap mengganggu lalu-lalang pejalan kaki hingga akhirnya pohon tersebut dicabut kembali selang dua hari setelah ditanam.

Supriyadi menjelaskan, pohon-pohon buah di Kebun Bibit Ciganjur siap digunakan. Selain itu, pohon-pohon tersebut gratis. Pemerintah kota tinggal membuat surat permintaan pohon ke Dinas KPKP.

"Di Kapuk Muara dan Pasar Minggu itu ada contoh pohon dari kami yang ditanam untuk memperindah jalan," ujar pria yang sudah bekerja di Kebun Bibit Ciganjur selama enam tahun itu.

Berbeda dengan pohon plastik, pohon dari Kebun Bibit Ciganjur bisa memenuhi permintaan penghijauan. Tak hanya menghijaukan kota, pohon asli dapat lebih berguna karena bisa menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus