Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus soal ujian yang menyebut nama Anies dan Mega dengan melibatkan seorang guru SMP Negeri 250 bernama Sukirno sempat menghebohkan masyarakat. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang juga merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP ikut memprotes soal ujian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Prasetio, penggunaan nama Mega dalam soal tersebut mengarah kepada Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP dan Presiden kelima Indonesia. Berikut ini merupakan 5 fakta dari viralnya soal ujian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Alasan membuat soal Anies dan Mega
Sukirno, sosok guru yang menjadi pembuat soal Anies dan Mega, mengaku khilaf mengenai kejadian itu. Ia tak menduga soal ujian itu akan viral dan membuat kegaduhan di masyarakat.
2. Minta maaf ke anggota DPRD Fraksi PDIP
Dengan diantar Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana pada Rabu sore, 16 Desember 2020, Sukirno mendatangi ruang sekretariat PDIP di Gedung DPRD. Usai pertemuan itu, Sukirno meminta maaf secara terbuka terkait polemik yang muncul akibat soal ujian yang dibuatnya.
“Saya Sukirno dalam kesempatan ini menyampaikan rasa penyesalan yang mendalam atas perbuatan yang saya lakukan terutama dalam penyusunan naskah soal,” ucap dia.
3. Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera mengevaluasi kinerja guru
Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana mengatakan telah mengevaluasi kehebohan soal ujian menggunakan nama Anies Baswedan dan Megawati yang dibuat oleh Sukirno. Ia akan memperbaiki upaya pemantauan pembuatan soal secara berjenjang, dari sekolah hingga tingkat suku dinas.
“Agar soal-soal ini lebih terkontrol kembali dari sisi potensi-potensi pro dan kontra di masyarakat,” ucap dia.
Nahdiana melanjutkan, tidak pernah ada imbauan kepada guru untuk membuat soal ujian sekolah yang menyematkan nama pejabat publik. Dinas juga telah mengingatkan agar pembuat soal tak mengulangi perbuatannya.
4. Rencana pelaporan ke Polda Metro Jaya
Prasetio Edi Marsudi berencana melaporkan Sukirno ke polisi terkait soal Anies dan Mega itu. Menurut Prasetio, hal tersebut berbahaya lantaran bernada provokasi. Selain itu dia mengklaim bukti-bukti sudah mencukupi untuk membuat laporan ke polisi.
“Saya akan melaporkan bapak ke Polda Metro Jaya,” kata Prasetio dalam rapat antara Dinas Pendidikan dengan Komisi E di Gedung DPRD DKI pada Selasa, 15 Desember 2020.
Prasetio sempat mempertanyakan alasan Sukirno membuat soal tersebut. Menurut Ketua DPRD DKI itu, seharusnya pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan mengecek terlebih dahulu soal ujian sebelum dibagikan ke murid.
“Yang kayak begini bahaya sekali. Suasana Jakarta lagi panas, dapat model begini tambah hangat,” katanya.
5. Isi soal berisi pujian kepada Anies dan sindiran ke Mega
Dalam soal itu tertulis bahwa Gubernur Anies Baswedan tak menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri, melainkan membantu orang. Siswa diminta untuk menjawab apa sifat yang ditunjukkan oleh Anies dalam format pilihan ganda.
Pada soal lainnya, tertulis bahwa Anies kerap kali diejek oleh Mega, namun tak pernah marah. Dalam foto salah satu soal yang viral tertulis "Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam".
Hal itu yang kemudian dianggap sebagai bentuk penghinaan, sehingga akan dilaporkan ke polisi.
M JULNIS FIRMANSYAH