Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

8 Tanda Saatnya Mengunjungi Terapis Pernikahan dan Keluarga

Jika Anda mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda ini, pertimbangkan untuk mencari terapis pernikahan dan keluarga

11 Agustus 2021 | 22.00 WIB

Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuan melakukan konsultasi dengan terapis pernikahan dan keluarga adalah membantu pasangan untuk menyelesaikan masalah mereka secara sehat bersama dalam lingkungan yang aman dan pribadi. Menurut Anne Appel, konselor profesional klinis, terapis pernikahan dan keluarga memberikan umpan balik yang membantu dalam berbagai cara, baik itu melalui mendemonstrasikan mendengarkan secara aktif, mengajari orang cara yang konstruktif untuk melakukan percakapan, dan memberi mereka alat perilaku baru untuk mengatasi permasalahan dalam hubungan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Beberapa pasangan bahkan mencari bimbingan dan dukungan dari terapis saat hubungan mereka paling sehat, mendapatkan alat yang mereka butuhkan untuk mencegah dan/atau menyelesaikan konflik di masa depan dengan tepat. "Semakin dini pasangan datang untuk terapi, semakin mudah untuk memperbaiki masalah," kata psikolog klinis Robert Solley. "Ketika orang menunggu bertahun-tahun setelah konflik dimulai atau jarak tumbuh, mereka telah mengembangkan kebiasaan, pola, dan emosi negatif yang mengakar yang jauh lebih sulit untuk diubah."

Jika Anda mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda ini, pertimbangkan untuk mencari terapis pernikahan dan keluarga untuk mengatasi masalah hubungan apa pun.

1. Merasa terjebak dengan hubungan Anda

Anda mengalami konflik atau percakapan yang sama dengan pasangan Anda berulang kali dan tidak dapat menemukan cara untuk menerobosnya. Sering kali, ini terjadi ketika salah satu atau kedua pasangan dalam hubungan tidak merasa didengar atau dipahami. "Semuanya benar-benar rusak menjadi kurangnya komunikasi yang efektif," kata Appel.

2. Merasa bimbang dengan hubungan yang dijalani

Banyak orang akan menemui terapis ketika mereka mencoba untuk menentukan apakah mereka ingin melanjutkan hubungan mereka—untuk mengetahui apakah itu dapat diperbaiki atau jika mereka ingin berhenti, kata Appel.

3. Anda berada dalam krisis

Anda mengalami masalah besar dalam hubungan Anda (seperti salah satu pasangan berselingkuh, atau salah satu pasangan mengalami penyakit mental atau masalah penyalahgunaan zat) dan tidak tahu ke mana atau kepada siapa harus berpaling. "Ini juga bisa berupa trauma yang mempengaruhi pasangan, seperti kematian orang yang dicintai," kata Solley.

4. Anda telah memutuskan untuk bercerai

Anda telah membuat keputusan ini bersama-sama, tetapi ingin berpisah dengan cara yang paling bersahabat (dan mungkin melibatkan anak-anak) dan membutuhkan bimbingan.

5. Mengalami masalah dengan anak-anak Anda

Sering kali, pasangan akan datang ke terapi untuk membahas masalah yang berkaitan dengan anak atau remaja bermasalah. "Ini biasanya bukan masalah anak," kata Appel, "tapi gejala dari apa yang terjadi dalam keluarga."

6. Merasa kecewa atau ada kebencian

Merasa pahit atau kecewa adalah hal biasa dalam hubungan jangka panjang, dan terapi membantu memecahkannya, kata Appel.

7. Hubungan Anda dipengaruhi oleh orang lain

"Mengalami kesulitan dengan pihak ketiga di luar hubungan—seperti mertua, rekan kerja, teman, atau tetangga yang tidak cocok dengan salah satu pasangan—bisa menjadi alasan lain untuk menemui terapis, kata Solley." Dalam terapi, Anda akan mempelajari cara-cara konstruktif untuk mengatasi ketegangan-ketegangan ini sebagai sebuah tim.

8. Sedang merencanakan pernikahan

Appel menganjurkan pasangan yang menemui terapis sebelum mereka menikah. Banyak orang tidak memiliki diskusi sulit yang mereka butuhkan sebelum mereka menikah seputar topik-topik seperti keuangan, anak-anak, dan nilai-nilai. "Kedengarannya mengejutkan, tetapi banyak orang takut melakukan percakapan yang sulit dan berkelanjutan seperti ini dengan pasangan mereka," kata Appel. Seorang terapis pernikahan dan keluarga dapat membantu mereka melalui itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus