Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran menanggapi sepinya massa di demonstrasi Jokowi End Game di kawasan Istana Merdeka pada Sabtu pekan lalu. Menurut Fadil, hal itu merupakan indikasi masyarakat sudah cukup pintar untuk tidak terkadang provokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masyarakat sudah pintar, demo di tengah pandemi tidak populer. Masyarakat Jakarta sudah menemukan empatinya," ujar Fadil di Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fadil menerangkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak termakan provokasi ikut berdemo. Ia mengatakan saat ini pemerintah sedang berusaha menekan angka penularan Covid-19, sehingga tindakan yang mengganggu ketertiban seperti itu harus dijauhi.
"Jakarta bisa semakin bergairah, teman-teman nakes yang sudah mengorbankan jiwa raganya di tengah terpaan isu tidak jelas," kata Fadil.
Sebelumnya dalam poster ajakan aksi yang tersebar, para pengemudi ojek online beserta masyarakat diharapkan turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM. Massa rencananya akan melakukan long march dari Glodok menuju Istana Negara.
"Mengundang seluruh elemen masyarakat! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya," bunyi imbauan di poster aksi Jokowi End Game itu.
Tidak jelas siapa pelaksana aksi tersebut. Namun poster itu menyertakan logo beberapa aplikator ojek online serta aliansi mahasiswa dan persatuan pedagang sebagai peserta aksi.
Saat hari pelaksanaan demonstrasi, polisi menangkap enam orang yang dicurigai akan ikut dalam aksi tersebut. Namun setelah dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat dan diperiksa intensif, polisi membebaskan mereka di hari yang sama.
Sementara Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar yang dituding sebagai provokator aksi nasional Jokowi End Game membantah hal itu.
“Soal poster Jokowi End Game saya tidak ada kaitan dan tidak tahu siapa inisiatornya. Tapi, untuk tanggal 24 Juli 2021 jika ditanya akan ada aksi atau tidak? Iya akan ada. Itu tidak bisa dihindarkan akan terjadi karena kita tahu warga sedang marah dengan situasi belakangan ini,” kata Delpedro.
M JULNIS FIRMANSYAH