Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan disertai angin kencang melanda Kota Depok, Jawa Barat, sore tadi, Selasa, 8 Maret 2022. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah pohon di beberapa ruas jalan tumbang dan menimbulkan kemacetan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, sedikitinya ada tiga titik pohon tumbang yang terjadi setelah angin kencang disertai hujan deras melanda.
“Pohon tumbang di Jalan Merdeka, Jalan Juanda, dan Jalan Siliwangi dekat Jembatan Panus,” kata Welman dikonfirmasi Tempo, Selasa, 8 Maret 2022.
Welman mengatakan pohon tumbang itu menutup sebagian hingga seluruh badan jalan dan menyebabkan laju kendaraan terhenti.
Selain pohon tumbang, Welman mengatakan, satu unit baliho raksasa setinggi kurang lebih 15 meter milik Pemerintah Kota Depok juga roboh hingga menimpa beberapa ruko di kawasan Pasar Pal, Kecamatan Cimanggis. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” katanya.
Menurut Welman, saat ini anggotanya masih berjibaku di lapangan untuk melakukan evakuasi titik-titik yang terjadi musibah tersebut.
BMKG: Angin Kencang Diperkirakan Masih Akan Landa Jabodetabek Hingga April
Nanda Alfuadi, prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengataka cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi selama Maret hingga April 2022. BMKG mengimbau kepada masyarakat Jabodetabek untuk berhati-hati dan waspada.
"Pola-pola cuaca ekstrem seperti ini umumnya terjadi ketika siang dan sore hari. Kondisi seperti ini akan cukup sering terjadi ketika periode peralihan terjadi di wilayah Indonesia,” kata Nanda, Ahad, 6 Maret 2022.
Menurut BMKG, angin kencang yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh pergerakan awan kumulonimbus dari arah Samudra Hindia bagian barat wilayah Banten yang bergerak menuju wilayah Jabodetabek.
“Masuknya awan tersebut diakibatkan embusan angin pada lapisan rendah hingga tinggi yang cukup kencang,” kata Nanda.
Awan kumulonimbus yang berhembus menuju Jabodetabek ini kemudian berkumpul membentuk garis konvergensi atau daerah pertemuan angin.
“Dampak yang dirasakan berupa hujan ringan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir yang berdurasi singkat pada daerah yang dilaluinya. Yaitu di daerah Banten, Jabodetabek hingga Jawa Barat,” ujarnya.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA