Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat sering dikaitkan dengan makanan. Ada yang bilang makanan atau minuman manis bisa memicu jerawat, dan produk susu harus dihindari jika tak ingin berjerawat. Tapi sebenarnya, hubungan antara diet dan jerawat sangat kompleks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter kulit bersertifikat Rachel Nazarian mengatakan, hubungan antara produk susu dan jerawat sudah diketahui, tetapi tidak sepenuhnya dipahami. Jerawat dan susu memiliki korelasi versus sebab-akibat. Artinya, para dokter tahu bahwa ada beberapa hubungan antara produk susu dan jerawat, tetapi mereka tidak tahu persis bagaimana fungsi hubungan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu studi yang dilakukan pada 2005 yang diterbitkan The Journal of Academy of Dermatology menemukan bahwa wanita yang minum dua atau lebih gelas susu skim setiap hari 44 persen lebih mungkin mengalami jerawat daripada peserta studi lain yang minum susu jenis lainnya.
Hasil ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa hormon pertumbuhan alami yang ditemukan dalam susu dapat mempengaruhi hormon manusia dan, pada akhirnya, kulit. "Koneksinya tidak jelas," kata Nazarian. "Kami melihat lebih banyak hubungan dengan susu skim, daripada susu murni, menunjukkan bahwa pemrosesan susu dapat mengubah beberapa hormon pertumbuhan juga."
Perlu juga dicatat bahwa penelitian ini mengandalkan orang-orang yang mengonsumsi susu dan berjerawat selama sekolah menengah.
Para peneliti memiliki teori lain tentang bagaimana susu mempengaruhi kulit. "Ada beberapa bukti bahwa beberapa senyawa dalam susu dan produk susu dapat mempengaruhi kadar gula darah dan dapat meningkatkan produksi sebum, yang keduanya tidak bagus untuk mereka yang berjerawat," kata ahli diet terdaftar Mary Kate Keyes.
Bagaimana dengan produk susu lainnya? Menurut American Academy of Dermatology Association, penelitian belum menemukan korelasi antara produk susu lainnya (seperti keju dan mentega) dan jerawat. Naun masih perlu banyak penelitian pada hubungan jerawat dan susu.
Jadi, apakah orang yang berjerawat harus menghindari produk susu? Secara umum, Nazarian mengatakan dia tidak merekomendasikan untuk menghentikan seluruh kategori makanan kecuali hasilnya akan signifikan dan terlihat. "Beberapa hubungan diet lebih langsung, seperti makanan dengan indeks glikemik tinggi, karena kita tahu bahwa makanan tersebut dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dan dapat meningkatkan produksi minyak dari kelenjar minyak dan memicu jerawat," kata Nazarian.
Sementara itu, Keyes membolehkan jika pasiennya memilih menghindari susu dan bentuk susu lainnya jika mereka mau. Tapi perlu diperhatikan, saat mengganti susu sapi pilihan, berhati-hatilah dengan jenis susu alternatif. "Beberapa pengganti susu bisa menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan kalsium dan protein, tetapi beberapa, seperti susu almond manis, benar-benar hanya air manis yang diperkaya kalsium," katanya. Sebagai gantinya, pilih sesuatu seperti susu kedelai atau kacang polong yang lebih rendah gula dan lebih tinggi protein nabati.
WELL+GOOD
Baca juga: Minum Susu Malam Hari Bikin Tubuh Gemuk? Cek 7 Mitos tentang Produk Susu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.