Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut bahwa pembangunan konstruksi lapangan pacuan kuda Pulomas rampung 95 persen menjelang Asian Games 2018. Hari ini, Sandiaga memantau kemajuan venue Jakarta International Equestrian Park.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"95 persen done (selesai), jadi untuk venue ini insya Allah aman," kata Sandiaga, Sabtu, 10 Maret 2018.
Sandiaga Uno datang meninjau progres pembangunan venue ini sekitar pukul 10.00 WIB. Ia hadir didampingi oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi dari pihak kontraktor dan Direktur Utama PT Pulo Mas Jaya Bambang Mursalin dari pihak pengelola.
Baca: Sandiaga Uno Sebut Baru 20 Persen Warga Jakarta Tahu Asian Games
Saat ini, menurut Sandiaga Uno, pengerjaan yang tersisa adalah pemasangan pasir pada arena pacuan kuda. Pasir ini harus diimpor dari luar negeri karena memiliki karakter yang khusus. "Bayangkan, pasir saja impor," kata Sandiaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bambang Mursalin mengatakan kemajuan pembangunan venue ini memang sedikit terlambat karena baru dimulai pada Februari 2017. Padahal, perencanaan pembangunan telah dimulai sejak 2016. "Ini karena penunjukan Pulo Mas Jaya juga terlambat," ujarnya.
Pembangunan area pacuan kuda Jakarta International Equestrian Park Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu, 10 Maret 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Namun, kata Bambang, pembangunan tetap bisa dikebut hingga hanya tersisa sekitar 5 persen lagi. Tidak ada evaluasi khusus terhadap kontraktor dalam pengerjaan venue, kata dia, selain detail pengerjaan yang harus segera dipercepat. "Mei 2018 bisa langsung digunakan," kata dia.
Sebagai pihak kontraktor, Satya bahkan mengklaim fasilitas utama dari venue pacuan kuda ini telah rampung lebih dari 95 persen. Ia mengakui, fasilitas lain yang belum rampung tidak terlalu besar seperti pemasangan pohon yang lebih besar. "Juga paling plester di tribun penonton yang belum selesai," ujarnya.
Rafiq Hakim Radinal, konsultan khusus untuk Asian Games, yang ikut hadir dalam peninjauan ini menyampaikan klarifikasi. Menurut dia, konsultan memang meminta agar pasir didatangkan dari luar negeri. Namun kemudian diubah menggunakan pasir lokal dari daerah Lampung.
Sebanyak 6.000 ton pasir campuran akan digunakan untuk menutupi area pacuan kuda yang disiapkan untuk Asian Games 2018 itu. Pasir ini, kata Rafiq, memang harus dipilih jenis dan campuran yang khusus. "Agar kuda seberat 700 kilo tidak tenggelam saat berlari di atasnya," katanya.