Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

ATM Beras di Cilincing Bakal Dipasok dari Sawah Marunda dan Rorotan

Rencana pembuatan ATM Beras ini adalah inisiatif warga RW 02 Cilincing untuk membantu lansia dan warga yang terdampak pandemi Covid-19.

18 Maret 2021 | 18.37 WIB

Warga menggunakan ATM Pertanian Si Komandan untuk mendapatkan beras gratis di Kodim 0501/Jakarta Pusat, Senin, 27 April 2020. Setiap harinya tersedia 1,5 ton beras pada ATM tersebut yang diperuntukkan bagi 1.000 warga prasejahtera. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Warga menggunakan ATM Pertanian Si Komandan untuk mendapatkan beras gratis di Kodim 0501/Jakarta Pusat, Senin, 27 April 2020. Setiap harinya tersedia 1,5 ton beras pada ATM tersebut yang diperuntukkan bagi 1.000 warga prasejahtera. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Stok ATM beras di Cilincing akan dipasok oleh para petani setempat binaan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara. Anjungan Tunai Mandiri atau ATM Beras ini merupakan program ketahanan pangan mandiri.

Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan Kecamatan Cilincing adalah sentra produsen beras di Jakarta Utara. Luas sawah di Cilincing mencapai 344 hektare dengan produksi rata-rata 6,5 ton per hektare.

Lahan sawah terdekat dari Cilincing berada di Kelurahan Marunda dengan luas 25 hektare. Sebagian besar lahan sawah terdapat di Rorotan.

"Varietasnya, antara lain Ciherang, Impari 30, Situ Bagendit. Sawah ada di dua kelurahan, yaitu di Rorotan dan Marunda," kata Unang di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis, 18 Maret 2021.

Rencana pembuatan ATM Beras ini adalah inisiatif warga RW 02 Cilincing. "Terkait dengan kegiatan yang saat ini luar biasa bagusnya dan inisiatif ini murni dari masyarakat," kata Unang.

Suku Dinas KPKP Jakut akan mendukung gagasan itu dan menjembatani warga RW 02 Cilincing dengan petani binaan Pemerintah Kota Jakarta Utara. Sudin KPKP menjamin kualitas beras dari petani di Marunda dan Rorotan dan tidak menggunakan pemutih. 



"Harganya juga Insya Allah bisa dinegosiasikan sehingga saling menguntungkan antara masyarakat dan petani," kata Unang.

Lurah Cilincing Sugiman mengatakan ATM Beras di RW 02 Cilincing adalah swadaya masyarakat. Mesin ATM dan beras untuk warga lanjut usia (lansia) terdampak Covid-19 dibeli dengan dana kas RW dan sumbangan. Harga mesin ATM Beras itu Rp 18 juta.

"Inisiatif Ketua RW, Ketua RT, kader Dasawisma, patungan untuk membeli mesin itu," kata Sugiman.

Menurut Sugiman, dana kas warga saat itu terkumpul Rp 26 juta. Awalnya akan dipakai untuk rekreasi. Namun akibat pandemi Covid-19, banyak warga yang terkena dampak ekonomi.

Pengurus RW, RT, kader Dasawisma dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) bermusyawarah untuk menyumbangkan dana kas RW itu kepada fakir miskin, warga kurang mampu, lansia dan warga terdampak pandemi.

Baca juga: Menteri Pertanian Bikin ATM Beras di Makodim Depok

Untuk mengisi mesin ATM Beras yang dibeli di Cikarang itu, RW 02 Cilincing berencana membeli beras sebanyak 300 kilogram untuk dibagikan kepada 50 warga lansia. Kelurahan Cilincing juga akan membantu pengadaan beras. "Jadi kami membantunya secara swadaya pribadi. Misalnya lurah dapat menyisihkan rezekinya," kata Sugiman.


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus