Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi mencatat ada tujuh titik banjir di bantaran Kali Bekasi akibat meluapnya kali tersebut pada Rabu dini hari. Banjir disebabkan oleh debit air kiriman dari Bogor yang cukup tinggi, 550 sentimeter. "Air sudah surut sejak pagi pagi," kata Wakil Satuan Tugas BPBD Kota Bekasi, Karsono, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketujuh titik itu adalah di Gang Mawar RW 03 dan RW 08 Kelurahan Margahayu ketinggian 20-50 sentimeter, Gang Mawar RW 02 dan RW 05 ketinggian 20-40 sentimeter. "Dari dua lokasi itu empat keluarga diungsikan ke tumah tetangganya," kata Karsono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kata dia, di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, ketinggan air 20 sentimeter berada di jalan akibat rembesan tanggul yang berada di RW 08 dan 01. Di permukiman Patal, Bekasi Jaya, ketinggian air mencapai 1,5 meter. "Sebanyak 16 jiwa terpaksa harus mengungsi dari rumahnya ke rumah tetangganya," ujar Karsono.
Sementara itu di permukiman Lengkak, Bekasi Jaya, ketinggian air 10-30 sentimeter. Di Perum Vila Jatirasa banjir hanya menggenangi jalan raya dengan ketinggian 10-30 sentimeter, di Teluk Pucung, Bekasi Utara, ketinggian air mencapai 50-70 sentimeter. "Kami masih siaga di lokasi titik banjir," kata Karsono.
Sejumlah warga di Teluk Pucung masih waspada menyusul intensitas hujan masih tinggi. Ia mengatakan, banjir di wilayah tersebut bergantung pada kiriman air dari Bogor. "Kalau di Bogor hujannya tidak berhenti, kami di sini siap-siap kebanjiran," kata Karsono.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, formulasi penanggulangan banjir di bantaran Kali Bekasi dengan memaksimalkan rekayasa buka tutup Bendung Kali Bekas, serta penguatan tanggul di sejumlah titik rawan banjir. "Selama ini cukup berhasil, banjir tidak meluas," ujar Tri.