Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyebut banjir di Jalan Raya Kalimalang terjadi akibat pelanggaran pengembang Kota Bintang.
Jalan Raya Kalimalang atau Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, kerap terendam banjir, terutama di bawah kolong Tol JORR. Pada Ahad lalu saat banjir di Bekasi, kawasan itu juga kembali tergenang sehingga menyebabkan kemacetan.
Sofyan mengatakan pelanggaran oleh pengembang kawasan Kota Bintang mengakibatkan penyempitan dan menurunnya fungsi Kali Cakung. "Terjadi penyempitan sungai karena developer membangun tidak sesuai dengan standar," kata Sofyan ketika meninjau Jalan Kalimalang, Rabu, 27 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kali Cakung mengalir dari Jatisampurna ke Kanal Banjir Timur di Jakarta. Aliran ini melintas di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Kalimalang. Sedangkan di bawah kolong Tol JORR, aliran melintas di bawah Jalan KH Noer Ali menuju ke depan kawasan Kota Bintang dan menyisir sebelah kanan hingga tembus ke Bekasi Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain adanya penyempitan Kali Cakung dari 12 meter menjadi enam meter, Sofyan juga menemukan pengalihan aliran sungai alam yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Fungsi sungai harus dikembalikan sebagai badan air. Jadi kalau dulu airnya bisa seribu liter perdetik, nanti akan dikembalikan ke fungsi itu," kata Sofyan Djalil.
Restorasi Kali Cakung akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono.
Meski ada pelanggaran tata ruang, Sofyan mengatakan pemerintah tidak akan mengajukan tuntutan hukum kepada pengembang kawasan Kota Bintang.
Baca juga: Siaga Banjir, Pemkot Jakarta Timur Gelar Simulasi di Kalimalang
Menteri ATR menyebut, pemerintah akan mengajak kerja sama perusahaan yang mengembangkan kawasan komersial itu untuk mengembalikan fungsi kali Cakung seperti semula untuk mencegah banjir di masa depan.
ADI WARSONO