Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Baterai Motor Listrik, Mengapa Pertamina Bisnis Itu

Populasi sepeda motor setengah dari jumlah penduduk. Maka masuk akal jika Pertamina mengincar bisnis baterai motor listrik di Indonesia.

14 Februari 2021 | 10.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - BUMN PT Pertamina (Persero) membidik bisnis baterai motor listrik di dalam ekosistem baterai kendaraan listrik yang sedang digenjot Pemerintah RI.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menerangkan dari sejumlah potensi bisnis baterai kendaraan listrik Pertamina melirik dua segmen. Segmen pertama adalah bisnis baterai kendaraan listrik, sedangkan segmen kedua adalah Energy Storage System (ESS) atau penyimpanan energi.

Menurut Nicke Widyawati, pada segmen baterai kendaraan listrik Pertamian akan fokus pada baterai motor listrik atau baterai sepeda motor listrik.

Baca jugaMotor Listrik Gesits Model Baterai Swap Dijual 2019, Ini Harganya 

"Potensinya (perkembangannya) lebih cepat dibandingkan roda empat," kata Nicke pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Dia menerangkan peluang pengembangan Energy Storage System (ESS) cukup besar di Indonesia untuk menjaga suplai dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

"ESS ini pasar yang besar. Sehingga di masa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana."

Pertamina bergabung di Indonesia Battery Holding (IBH) untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik atau EV. Dalam IBH, Pertamina bergabung bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Aneka Tambang (Antam).

Ada tujuh tahap yang dilakukan holding. Tahap di sektor hulu yaitu mining dan refining diurus PT Inalum dan Antam.

Pertamina akan bergerak pada empat lini tengah atau hilir, yaitu precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sedangkan satu tahap terakhir di sektor hilir, yaitu recycling, akan diurus Pertamina bersama PT PLN (Persero).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga pengujung 2018, jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai 137,7 juta unit. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa.

Dari angka di atas, populasi sepeda motor setengah dari jumlah penduduk. Maka masuk akal jika Pertamina mengincar bisnis baterai motor listrik di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus