Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Beberapa Titik Jalur Sepeda Fase 2 Dinilai Barbahaya, Lokasinya?

Ketua Bidang Kegiatan dari Komunitas Bike to Work, Julius, menyebut beberapa titik jalan di Jalur Sepeda Fase 2 masih bergelombang.

12 Oktober 2019 | 14.15 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gowes bersama warga dan beberapa artis dalam uji coba jalur sepeda fase 2 saat berhenti di Stasiun Istora, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Oktober 2019. TEMPO/Lani Diana
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gowes bersama warga dan beberapa artis dalam uji coba jalur sepeda fase 2 saat berhenti di Stasiun Istora, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Oktober 2019. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Bidang Kegiatan dari Komunitas Bike to Work, Julius, menyebut beberapa titik jalan di Jalur Sepeda Fase 2 masih bergelombang. Menurut dia, jalan tersebut berpotensi membahayakan pesepeda, khususnya saat malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Itu yang bikin kami para pesepeda kadang-kadang malas mengikuti jalur sepeda itu karena sudah di pinggir, tidak rata, dan bergelombang. Kalau malam misalkan tidak keliatan berlubang malah membahayakan," kata Julius saat ditemui di Stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Julius juga mengeluhkan banyak ditemukan penutup besi di jalan jalur sepeda rute Fatmawati, Jakarta Selatan-Terowongan Kendal, Jakarta Pusat ini. Dari pantauan Tempo, jalan bergelombang ketika ada penutup jalan tersebut.

Jalan bergelombang dan adanya penutup besi tampak ditemukan di sejumlah titik sepanjang Jalan RS Fatmawati Raya, Panglima Polim, hingga Blok M.

Beberapa pesepeda terlihat bergeser ke kiri atau kanan dan membaur dengan jalan kendaraan untuk menghindari jalan bergelombang.

Kondisi seperti ini, menurut Julius, juga ditemukan di jalur sepeda fase 1 rute Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur, hingga Gambir, Jakarta Pusat. "Sama aja (jalur sepeda fase 1), artinya tetap banyak gelombangnya. Apalagi beberapa tempat penutup gorong-gorongnya yang pakai besi kalau jenis ban sepedanya kecil dan masuk, pasti bocor," jelas dia.

Karena itu, dia menyebut, pemerintah DKI Jakarta masih perlu membenahi jalan di jalur sepeda baik fase 1 atau 2. Julius juga menyarankan agar jalur sepeda dilengkapi dengan pembatas jalan atau separator.

Atau setidaknya, lanjut dia, terpasang traffic cone oranye agar sepeda tak membaur di jalan motor dan mobil atau sebaliknya. Menurut dia, petugas keamanan juga harus siaga memantau sterilisasi jalur sepeda.

"Karena kebanyakan kan orang kita tetap saja ada jalur (khusus) juga masuk. (Jalur) busway aja dimasukkin," ucap dia.

Hari ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan uji coba Jalur Sepeda Fase 2 dengan panjang 23 kilometer. Pemerintah DKI sebelumnya membuka jalur sepeda fase 1 dimulai 20 September-19 November sepanjang 25 kilometer. Total ada tiga fase dengan panjang 63 kilometer.

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus