Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan massa dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dan Aliansi Buruh Banten Bersatu mengakhiri demo di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat sekitar pukul 17.20 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat membubarkan diri, massa menyanyikan lagu Buruh Tani karya Safi'i Kemamang. Lagu yang dipopulerkan oleh band punk, Marjinal itu memang kerap dinyanyikan dalam aksi-aksi unjuk rasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diiringi pengeras suara dari mobil komando, massa bernyanyi sambil melompat-lompat. Beberapa di antaranya juga menyalakan suar. Massa memecah diri ke berbagai arah, seperti Jalan MH. Thamrin, Jalan Medan Merdeka Selatan, dan Jalan Budi Kemuliaan.
Setelah massa bubar, polisi membuka kembali Jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan akses menuju Istana, tempat Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkantor, yang sedari pagi ditutup. Kawat berduri digulung, barrier beton disingkirkan.
Buruh kembali melakukan unjuk rasa menolak Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja. Mereka menuntut Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perpu. Aksi sepanjang hari ini berjalan tertib.