Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berujung Damai, Pemilik Pet Shop di Tangerang Minta Maaf Sebabkan Anjing English Bulldog Mati

Pemilik Holy Pet Shop juga mengimbau kepada pemilik pet shop lain untuk lebih berhati-hati dalam merawat anjing maupun hewan lain yang dititipkan.

26 Juli 2022 | 22.39 WIB

Ilustrasi anjing mati. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Perbesar
Ilustrasi anjing mati. Sumber: Unsplash/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemilik Holy Pet Shop di Tangerang akhirnya meminta maaf secara terbuka karena anjing English Bulldog milik Hendra Setiadi mati setelah dititipkan pada Mei 2022.

"Meminta maaf secara terbuka kepada bapak Hendra Setiadi dan ibu Juli atas kesalahan, kealpaan, kelalaian atas hewan peliharaan yang dititipkan kepada kami sehingga hewan tersebut luka-luka dan mati pada saat perawatan di klinik ," kata pemilik Holy Pet Shop Rendy Aprisetiawan, Selasa 26 Juli 2022.

Rendy juga mengimbau kepada pemilik pet shop di wilayah Jakarta untuk lebih berhati-hati dalam merawat hewan yang dititipkan oleh pemilik secara profesional.

"Dengan adanya kejadian ini saya sekali lagi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak Hendra dan ibu Juli sebagai pemilik anjing bernama Maxi. Saya berterima kasih karena masalah ini bisa kita selesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.

Menurut Rendy, komentar di media sosial yang menyebut pemilik anjing sebagai mafia anjing dan bermain dengan oknum polisi serta preman adalah tidak benar.

Kasus ini bermula ketika Maxi, anjing jenis English Bulldog berusia 6 tahun, mati setelah dititipkan di  pet shop di wilayah Pagedangan, Tangerang. Diduga binatang tersebut mati lantaran ditelantarkan oleh pet shop.

Hendra Setiadi, pemilik anjing itu, menceritakan bahwa dia menitipkan Maxi pada 29 April hingga 11 Mei 2022 karena karyawannya sedang pulang kampung, dan ia juga harus keluar kota. Ketika istrinya hendak mengambil anjing kesayangan itu pada 11 Mei, hewan itu terlihat kaku dan posisinya masih di dalam kandang yang ia bawa dari rumah.

Pada saat ditanyakan ke salah seorang karyawan pet shop yang ada saat itu, ternyata hewan itu tidak pernah dikeluarkan dari kandang.

Padahal pet shop itu sudah janji apabila membayar Rp 150 ribu per hari, English Bulldog tersebut akan mendapatkan layanan grooming, makanan dan sebagainya. Tetapi layanan itu tidak dilakukan.

Setelah dijemput oleh istrinya, Maxi langsung dibawa dan mendapatkan perawatan di rumah sakit hewan. Tak lama berselang anjing itu mati.

MUHAMMAD KURNIANTO

Baca juga: Cerita Pemilik Anjing Lapor Polisi setelah English Bulldog Miliknya Mati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus