Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

BMW Masih Pertimbangkan Produksi Mobil Listrik di RI, Alasannya?

Berdasarkan pengalaman BMW memulai kendaraan listrik langsung ke murni mobil listrik itu tidak mudah, biasanya dimulai dengan plug-in hybrid.

8 Februari 2019 | 16.31 WIB

BMW meluncurkan mobil SUV terbarunya X4. TEMPO/Imam Ghozali
Perbesar
BMW meluncurkan mobil SUV terbarunya X4. TEMPO/Imam Ghozali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memberikan bocoran isi Peraturan Pemerintah (Perpres) percepatan kendaraan listrik, termasuk mobil listrik, di Indonesia. Namun rencananya regulasi tersebut hanya mengatur kendaraan murni listrik. Hal tersebut yang menjadi alasan BMW Group Indonesia masih pertimbangkan produksi mobil listirknya di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seperti yang dikatakan Vice Presiden of Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, bahwa berdasarkan pengalaman BMW memulai kendaraan listrik langsung ke murni kendaraan listrik itu tidak mudah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Berdasarkan pengalaman kami di negara lain sangat sulit sekali dan semua memulai dari plug-in Hybrid yang memang bisa digunakan combustion engine selain dari baterai," ujarnya, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis, 7 Februari 2019.

Baca: 2019, BMW Akan Luncurkan Beberapa Model Baru Kendaraan Listrik

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan terkait kendaraan murni listrik, seperti sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapan mereka saat kendaraan murni listrik, juga keuntungan yang didapat oleh masyarakat.

"Karena yang harus kita yakinkan adalah mindset dari pelanggan, kita harus meyakinkan benefitnya, kesiapan dari kendaraan listriknya," kata Jodie.

"Pada saat mindset mereka sudah merasakan benefit, seperti nilai ekonomis lebih terjangkau dari kendaraan bensin dan lebih ramah lingkungan, jadi banyak benefit yang harus diyakinkan kepada pelanggan untuk akhirnya mereka bisa switch dari combustion engine atau menambahkan kendaraannya dengan model listrik," tambahnya.

Baca: Tunggu Kebijakan, BMW India Mulai Uji Mobil Listrik i3

Selain itu, ketersediaan infrastruktur pendukung kendaraan murni listrik wajib hukumnya. Karena jika tidak bisa dipastikan masyarkat tidak memilih kendaraan listrik untuk digunakan.

"Apabila kendaraan itu full electric tapi belum didukung infrastruktur yang tepat pasti pelanggan tidak akan memilih kendaraan listrik sebagai pilihannya," tutur Jodie.

Namun di luar itu lanjut Jodie mengatakan, BMW Group Indonesia sangat mendukung masuknya era kendaraan listrik ke industri otomotif Indonesia.

"BMW sangat mendukung itu karena pasti akan menjadi. prestasi untuk Indonesia, tapi yang menjadi concern ini yang langsung ke mobil listrik (full electric vehicles) dan ini menurut kami masih sulit," pungkasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus