Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bogor Bikin Flyover RE Martadinata, Dua Trayek Angkot Dialihkan

Dinas Perhubungan Kota Bogor menyiapkan jalur alternatif untuk dua trayek angkot yang terkena dampak proyek pembangunan flyover JL RE Martadinata.

15 Oktober 2018 | 09.17 WIB

Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Politisi PAN tersebut mengatakan, banyak persoalan yang menjadi catatan terkait kemacetan di Bogor, antara lain parkir liar di trotoar, angkot yang kerap ngetem menghambat laju kendaraan, PKL, parkir ojek yang menggunakan badan jalan, serta aktivitas warga yang menyebrang sembarangan. Lazyra Amadea Hidayat
material-symbols:fullscreenPerbesar
Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Politisi PAN tersebut mengatakan, banyak persoalan yang menjadi catatan terkait kemacetan di Bogor, antara lain parkir liar di trotoar, angkot yang kerap ngetem menghambat laju kendaraan, PKL, parkir ojek yang menggunakan badan jalan, serta aktivitas warga yang menyebrang sembarangan. Lazyra Amadea Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Dinas Perhubungan Kota Bogor menyiapkan jalur alternatif untuk dua trayek angkot yang terkena dampak proyek pembangunan flyover JL RE Martadinata.

Baca: Organda DKI Protes Penghapusan Rute Angkot dan Bus, Reaksi Anies?

"Kalau tidak salah ada dua trayek angkot yang melintas di Jl RE Martadinata, angkot 07 dan 12," kata Kepala Bidang Angkutan, Dishub Kota Bogor, Jimmi Hutapea, Minggu 14 Oktober 2018. Dua angkot itu adalah trayek 07 jurusan Kebun Pedes dan trayek 12 jurusan Pondok Rumput. 

Jika proyek jalan layang atau flyover mulai dibangun, Dishub akan menyesuaikan arus lalu lintas kedua trayek tersebut agar tetap bisa melayani penumpang.

"Informasinya akan ada pengalihan arus, otomatis dua trayek ini yang melintasi RE Martadinata juga akan dialihkan," katanya.

Pembangunan flyover di perlintasan kereta di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah itu akan direalisasikan pada 2018.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan Kementerian PUPR telah menganggarkan Rp105 miliar untuk pembangunan jalan layang perlintasan rel kereta Jl RE Martadinata.

"Insya Allah Oktober ini mulai pembangunan untuk fisik," kata Chusnul.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, telah menyiapkan sejumlah alternatif rekayasa lalu lintas selama proyek pembangunan berlangsung.

"Kita siapkan beberapa pilihan ketika pekerjaan dimulai, arus bisa tetap mengalir, atau bisa juga dialihkan," kata Teo.

Pembangunan jalan layang perlintasan RE Martadinata menjadi prioritas karena arus lalu lintas kendaraan yang tinggi dan frekuensi lalu lintas kereta yang hampir setiap 10 menit.

Baca: Pengoperasian Angkot Modern di Kota Bogor Molor

Kepadatan arus lalu lintas kerap terjadi terutama pada jam sibuk, pagi saat berangkat kerja dan sekolah, serta jam pulang kantor. Ada sejumlah perlintasan kereta yang dibuatkan flyover seperti di Jl MA Salmun dekat Pasar Anyar, dan Pondok Rumput.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus