Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor disebar ke empat titik untuk mencari seorang santri yang hanyut di aliran Sungai Cisindangbarang Kota Bogor. Santri bernama Ridho Fahri Habibie , 15, hanyut ketika mandi di sungai itu pada Minggu malam, 19 Januari 2020.
"26 personel gabungan sudah melakukan pencarian dari pukul 08.00, dibagi ke empat titik dimulai dari titik korban hanyut," ujar Kepala BPBD Kota Bogor, Priyatna Syamsah, Senin 20 Januari 2020.
Empat titik pencarian tersebut, yakni di aliran sepanjang Jalan Cilendek, di aliran bendungan atau dam Bubulak, di aliran sekitar Cibulang dan terakhir di Sungai Cisindangbarang.
Tim gabungan yang terlibat menyusuri sungai terdiri atas unsur BPBD Kota Bogor, Tagana, PMI, SAR, Polresta Bogor Kota, Polmas hingga, hingga warga Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Al Falakiyah, tempat korban menimba ilmu agama.
Priyatna mengatakan, pencarian itu dilakukan dari darat dan sungai. Dua titik melalui darat dan air, sedangkan dua titik lainnya difokuskan pencarian di air menggunakan perahu karet. Tapi pencarian dihentikan sementara pada Senin petang.
"Kita juga siapkan tim penyelam, tapi kita coba pencarian darat dulu. Jadi memang ada dua titik yang kita curigai tempat tenggelamnya korban," kata Priyatna.
Sebelum hanyut, Ridho mandi bersama tiga santri lain di Sungai Cisindangbarang, Kelurahan Loji, Kota Bogor. Korban hanyut lantaran tak bisa berenang dan terbawa arus air yang deras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini