DASMAN, 52 tahun, salah satu calon jemaah haji yang terancam batal terbang ke Mekah, Arab Saudi, pun gusar. Itu karena pesawat Indonesian Airlines yang disewa biro travel penyelenggara jemaah haji ONH Plus gagal menerbangkannya ke Tanah Suci tepat pada waktunya. Jumat siang, warga Bekasi, Jawa Barat, ini bersama beberapa pimpinan biro perjalanan yang merasa dirugikan bermaksud menemui Menteri Perhubungan Agum Gumelar di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Mereka ingin minta pertanggungjawaban Departemen Perhubungan, yang mengizinkan Indonesian Airlines (IA) mengangkut jemaah haji. "Pemberian izin seharusnya disertai pengawasan, dan ikut serta menyelesaikan masalah ini," ujar Arifuddin, salah satu staf Dirjen Perhubungan Udara. Pemimpin Ananta Tour ini tadinya siap melepas 103 jemaah haji
Kegaduhan bahkan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, para jemaah yang merasa ditelantarkan menuntut pengembalian uang yang telah mereka setor?dan bukannya cek (kosong?)?agar bisa segera terbang berhaji dengan pesawat lain. Akibatnya, seorang karyawan IA yang menyerahkan cek tersebut nyaris babak-belur "ditangani" para calon haji yang gusar. Para jemaah juga sempat "menyandera" Direktur Marketing IA, Wuriyanto, dan mendesaknya segera menyelesaikan masalah tersebut.
Kabarnya, ada empat kloter (total 1.868 jemaah) lagi yang sempat terombang-ambing. "Kalau diminta sabar 12 jam, mungkin masih bisa. Tapi kalau tiga-empat hari, mana bisa tahan," kata Dasman.
Edy Budiyarso, Tjandra Dewi, Deddy Kurniawan, Mahbub D. (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini