Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Penghuni Apartemen Kalibata City Yang Terjebak Saat Gempa

Penghuni apartemen Kalibata City mengeluhkan fasilitas pintu darurat yang tak berfungsi pada saat terjadinya gempa Jumat malam kemarin.

3 Agustus 2019 | 17.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Satu di antara menara atau tower yang ada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Kamis 9 Agustus 2018. Praktik prostitusi diduga marak di apartemen ini. Tempo/Edo Juvano

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi yang terjadi pada Jumat malam kemarin, 2 Agustus 2019, menjadi kisah yang cukup traumatik bagi Rudi Sukrisman Ali dan puluhan penghuni  Apartemen Kalibata City lainnya. Pria yang menghuni tower Damar tersebut terjebak di pintu darurat saat akan menyelamatkan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rudi menceritakan bahwa malam itu dia tengah asyik menonton pertandingan sepak bola Liga 1 antara Persebaya Surabaya melawan Persipura Jayapura di unitnya yang terletak di lantai 9. Saat Azan isya berkumandang, Rudi pun beranjak untuk mengambil air wudhu karena hendak menunaikan salat di Masjid Nurullah di kompleks apartemen tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belum selesai bersiap, Rudi merasa tubuhnya terhuyung-huyung. Lampu gantung yang berada di dapur unitnya pun goyang. Di saat itu, Rudi bersama istrinya menyadari kalau terjadi gempa. Tak terdengar adanya peringatan dari pihak pengelola lewat pengeras suara.

"Karena insting, saya langsung ajak istri saya turun lewat tangga darurat," ucap Rudi saat ditemui di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Agustus 2019. 

Di tangga darurat, dia bergabung bersama sekitar 30 orang penghuni, mayoritas ibu-ibu, yang panik berusaha turun. Naas, setibanya di lantai dasar mereka malah mendapati pintu darurat tak bisa dibuka dari dalam. Mereka terjebak di sana sekitar 30 menit.

"Ibu-ibu itu udah pada panik semua. Saya coba tenangkan mereka dan menelepon teman atau keluarganya yang berada di luar untuk meminta pertolongan," kata Rudi. 

Di setiap Tower Apartemen Kalibata City, termasuk tempat Rudi tinggal, terdapat empat pintu menuju tangga darurat. Namun, pintu tangga darurat tempat mereka terjebak rusak sehingga tak dapat dibuka.

Gempa memang sudah tidak terasa, namun, puluhan orang yang terjebak itu saling berdesakan ingin keluar. Alhasil, Rudi menelepon ketua Rukun Tetangga Tower Damar, Sabina Lubis, 55 tahun, yang saat kejadian tengah berada di pekarangan apartemen.

Menerima kabar tersebut, Sabina langsung melapor ke petugas keamanan yang tengah berjaga. Rombongan orang yang terjebak itu akhirnya bisa keluar saat petugas keamanan membuka pintu darurat dari lantai satu.

"Bayangkan kalau itu kejadian kebakaran. Kami sudah jadi mayat semua itu," ucap Rudi.  Ia bersama penghuni Tower Damar lainnya baru mendengar ada peringatan terjadi gempa setelah berkumpul di lantai dasar. 

Tak jauh berbeda dengan Rudi, Feblopez, 71 tahun, juga menceritakan bagaimana buruknya fasilitas darurat di apartemen Kalibata City. Penghuni Tower Cendana itu justru tidak dapat masuk ke tangga darurat saat akan melakukan evakuasi.

Ia menceritakan, pintu darurat yang berada di lantai dua tempat ia tinggal tak dapat dibuka. Meski menyalahi aturan keselamatan saat terjadi bencana, Wanita itu pun akhirnya menggunakan lift untuk turun ke lantai dasar. "Kalau tidak begitu, bagaimana cara saya turun?" ujar Feblopez saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Penghuni tower Nusa, Aenuddin, juga menyatakan bahwa satu pintu darurat yang terletak di tempat unitnya berada juga mengalami kerusakan.  Dia mengaku sempat menyelamatkan para penghuni yang terjebak di salah satu area tangga darurat. Dirinya membuka pintu darurat di lantai dua agar para penghuni yang terjebak dapat keluar.

"Saat saya buka itu ada belasan penghuni, ada yang dari atas maupun dari bawah karena pintu darurat di lantai dasar tidak dapat dibuka," kata dia. Setelah keluar mereka pun berlari menuju pintu darurat lainnya yang tak rusak. 

Menurut mereka, kerusakan pintu darurat terjadi di tujuh tower. Selain ketiga tower tadi, kerusakan pintu darurat juga terjadi di tower Borneo, Ebony, Flamboyan dan Palem. 

"Kami dapat laporan dari warga itu ada tujuh tower yang pintu daruratnya rusak," ujar Wewen Zi, salah seorqang warga di tower CEndana

General Manager Apartemen Kalibata City, Ishak Lopung, saat Tempo konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun menurut dia dari 18 tower yang ada di sana hanya empat tower yang mengalami kerusakan pintu darurat, yaitu di tower, Cendana, Damar, dan Palem. Menurut dia, saat ini pintu-pintu yang bermasalah itu telah diperbaiki.

"Yang kendala hanya empat pintu. Artinya hampir seluruhnya berfungsi dengan baik," ujarnya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus