Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rianti Cartwright berbagi cerita soal asyiknya mendistribusikan kudapan ke sejumlah restoran di Ibu Kota. Dua setengah tahun lalu, bintang film Ayat Ayat Cinta ini mendirikan restoran Ladies Who Baked di daerah Cikajang, Jakarta. Restoran itu menyajikan aneka kudapan. Tiga menu yang paling digandrungi konsumen yakni cherry crumble, chocolate fudge cake, dan apple crumble.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bisnis kue ini bermula dari ketidaksengajaan. Sekitar tiga tahun lalu, suami Rianti, Cassanova Alfonso Nainggolan berulang tahun. Rianti bermaksud memberi kejutan dengan membuat kue cherry crumble bersama sahabatnya, Lola. Lola punya resep cherry crumble dari neneknya. Cas, demikian Cassanova disapa, jatuh hati pada kelezatan kue itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dia bilang, 'Ini kue enak banget, bagaimana kalau kamu membuatnya lagi.' Atas ide suami, sejak 2,5 tahun lalu saya memproduksi cherry crumble dan memulai bisnis kuliner ini. Selain cherry crumble, ada fudge cake dan apple crumble memakai apel Malang. Sebelumnya, saya menggunakan bahan baku apel granny smith yang diimpor dari Australia,” ujar aktris kelahiran 22 September itu di Jakarta, pekan lalu.

Pilihan Rianti Cartwright menggunakan apel Malang bukan tanpa alasan, “Saya sengaja mencari apel yang rasanya sedikit kecut dan kalau dimasak tidak gampang meleleh.” Soal harga, Rianti menyebut untuk seloyang kue 500 ribuan. Tidak bisa murah mengingat beberapa bahan bakunya impor.
“Menteganya masih impor dari Prancis untuk mencapai citarasa gurih yang alami. Mudah-mudahan cepat balik modal, ha ha ha!” selorohnya.
Memelihara kesetiaan konsumen, kata Rianti, lebih susah ketimbang mencari pelanggan baru. Selain menjaga kualitas rasa, bintang sinetron Cantik-cantik Magic dan Elif Indonesia dituntut berani menyodorkan beberapa menu baru.
“Jujur, ini tidak mudah. Untuk menghasilkan menu baru saya mesti mengecek kesiapan pemasok bahan baku, mengajari karyawan, melihat tren, dan mendengar keinginan konsumen. Belum lagi saat ini, saya mensuplai kudapan ke lima restoran ternama di Ibu Kota termasuk restoran suami saya. Kecil-kecilan saja dulu. Yang penting, kualitas rasanya stabil,” ujar Rianti Cartwright yang mengakui penghasilan dari bisnis kuliner tidak fantastis. Meski demikian, ia senang melihat ekspresi pelanggan yang puas menyantap kue racikannya.